Pengajaran Yesus adalah "Kasihi sesamamu seperti engkau mengasihi dirimu sendiri" merupakan dasar penopang jawaban bagi umat Kristiani untuk kembali ke iklim semula, Rev Prof Ian James, Oxford Diocesan Environment Advisor, Rabu lalu.
Berpidato pada Christian Resources Exhibition, yang berlangsung di Esher, Surrey sepanjang minggu ini, dia mengingatkan umat Kristiani bahwa pilihan gaya hidup penduduk di Inggris memiliki konsekuensi bagi warga di bagian dunia lainnya yang tak dapat diabaikan.
"Kita berada dalam suatu saling keterkaitan dengan dunia. Kita tidak bisa mengatakan bahwa kita ada dan bahwa sesuatu yang lainnya berdiri sendiri. Kita saling ketergantungan, " katanya.
"Gereja adalah kumpulan orang, yakni anda dan saya, dan ini adalah apa yang kita lakukan dari Senin sampai Jumat serta hari Minggu. Pengaruh apa yang anda dan saya lakukan dalam kehidupan keseharian sama besarnya dengan apa yang terjadi pada gereja kita pada Minggu pagi. "
Prof James, yang mengajar di University Reading, menyerukan kepada umat Kristiani untuk membuat perubahan pada dunia, dan kehidupan orang-orang terdekat, pertama kali.
"Kita menganggap diri sendiri penting dan menghilangkan yang lainnya, " katanya. "Tetapi kita dipanggil untuk memberikan diri kita di waktu yang tepat dimana mereka dapat hidup ini adalah prinsip yang kita serukan kepada dunia luar, tidak menganggap dunia sebagai suatu sumber yang tidak terbatas sehingga kita dapat mengeksploitasinya sesuka kita, " katanya.
Prof James menunjuk pada contoh ilmu pengetahuan, yang menganggap dua benda sebagai tetangga bukan berarti karena mereka bersebelahan letaknya, tetapi karena mereka mempunyai pengaruh terhadap satu sama lain.
"Siapakah saudaraku? " tanyanya. "Saudara yakni mereka yang ada di seluruh dunia. Kita tidak dapat berkata siapa pun atau apapun bukan saudara. "
Dia mengesampingkan perubahan iklim skeptis, menunjuk pada bukti temperatur yang hangat, mencairkan bongkahan es di jajaran pegunungan di seluruh belahan dunia kecuali Selandia Baru, yang permukaan lautnya naik, dan semakin meningkat saat seringnya musim kering, banjir dan topan.
"Perubahan Iklim setidaknya merupakan sebuah masalah yang serius yang dihadapi sebagaimana teroris, " dia memperingatkan.
Prof James mengatakan tidak cukup menghentikan satu faktor, seperti mengurangi penggunaan kapal terbang atau four-by-fours: "kita perlu untuk melakukan pengurangan secara tepat di seluruh dunia. "
Dia menyarankan umat Kristiani untuk mulai memperhitungkan emisi karbon mereka untuk arahan pengambilan keputusan dalam semua bagian kehidupan mereka, sebelum menantang para peserta apakah mereka akan memilih mejadi satu keluarga.
Paket liburan ke Yunani dengan kapal terbang, menghasilkan 950 kg emisi karbon, namun satu keluarga yang berlibur dengan menggunakan kereta ke Cornwall, hanya menghasilkan 55 kg emisi, ungkapnya.
"Ini adalah pilihan yang harus kita buat. Apakah kita hanya memikirkannya secara sembrono saat mengambil paket liburan hanya karena murah? " tanyanya. "Sebagai individu dan gereja kita perlu memiliki kebiasaan untuk memeriksa berapa banyak emisi karbon yang kita keluarkan."
Prof James mengatakan kebiasaan sederhana yang berubah seperti menggunakan tarif listrik yang bersahabat, memasang penyekat atau menggunakan lebih banyak angkutan yang ramah lingkungan dapat membuat perbedaan yang sangat besar.
"Ini dapat dilakukan, dan semuanya tidak menyakitkan, dan saya rasa gereja harus menjadi contoh," katanya.
LONDON – Pemimpin Kelompok Anglikan sedunia mengeluarkan sebuah seruan kepada gereja untuk berdoa dan melakukan kegiatan nyata bagi lingkungan dalam rangka menanggapi acara pertemuan ...