Surat kabar semi-resmi Vatikan secara mengejutkan memberikan ulasan posistif terhadap film terakhir “Harry Potter”, dan mengatakan bahwa dalam film tersebut nilai moral lebih ditonjolkan dibandingkan dengan ilmu sihir yang ada di dalamnya.
“Hal tersebut lebih terlihat pada akhir cerita pada saat membaca atau menontonnya, lebih daripada terpesona oleh ilmu sihirnya…apa yang dipesankan dalam adegan-adegan film tersebut lebih merupakan sebuah gambaran yang dapat menumbuhkan nilai-nilai seperti persahabatan, altruisme, Kesetiaan, dan hadiah itu sendiri,” tulis L'Osservatore pada Senin lalu.
Selanjutnya, “Harry Potter and Half-Blood Prince” juga memperjelas garis batas antara mereka yang berbuat baik dan mereka yang berbuat jahat, serta sulit bagi para pembaca dan penonton untuk tidak memahaminya terlebih dahulu, ulas surat kabar tersebut.
“Harry Potter and the Half-Blood Prince,” yang telah mengguncang bioskop Rabu lalu, merupakan film keenam dari tujuh seri buku yang ditulis oleh J.K. Rowling.
Meskipun lebih kelam dibandingkan dengan film-film sebelumnya, namun berangsur-angsur akhirnya film tersebut tidak mendapat penilaian negatif dari L'Osservatore, sebagaimana salah satu film Harry Potter tahun lalu.
Dalam salah satu penggalan bagian filmnya tahun lalu, seorang penulis L'Osservatore menyebut Harry Potter sebagai seorang pahlawan yang memiliki citra “salah dan jahat” serta seorang yang tidak beragama.
"Meskipun ada beberapa nilai positif yang dapat ditemukan dalam cerita tersebut, dasar dari cerita tersebut mengesankan bahwa ilmu sihir sebagai sesuatu yang positif,” ujar penulis dalam ulasannya tentang “Harry Potter and the Order of the Phoenix.”
Tahun ini, L'Osservatore memberikan beberapa kritikan menentang hak monopoli produksi populer belakangan ini, termasuk salah satunya menentang Rowling yang telah mengabaikan secara eksplisit “keterangan yang menjelaskan” dalam buku-bukunya.
Akan tetapi surat kabar itu juga memuji film tersebut dalam hal “kebenaran berimbang” ketika film tersebut berusaha menampilkan tentang bagaimana pertumbuhan karakter remaja belasan tahun, dan bukan menekankan bahwa “tidak ada formula sihir untuk menghindari “bahaya” di kalangan remaja.”
Surat kabar tersebut juga menekankan tentang bagaimana “ketegangan dalam upaya pencarian keabadaian yang dilambangkan oleh Voldemort (ahli sihir gelap) merupakan noda.
“Ada sebuah kata-kata bijaksana dari para leluhur yang menasihatkan untuk tidak mudah menyerah dalam mencari sebuah kebahagiaan abadi yang mustahil di bumi ini dan membayangkan bahwa segala sesuatunya mungkin,” tambahnya.
Meskipun L'Osservatore juga dapat dijumpai dalam website Vatikan, akan tetapi artikel yang ada di dalamnya jangan selalu dianggap merefleksikan posisi Gereja Katolik. Pejabat Vatikan mengatakan bahwa artikel-artikel dalam Surat kabar tersebut lebih menunjukkan pendapat pribadi dari penulisnya.
JAKARTA - Sony Music Entertainment Indonesia, Rabu (27/5) secara simbolis menyerahkan sumbangan ...