Pada pertunjukkan perdana film “Angels & Demons” di dunia awal minggu ini, direktur Ron Howard mengatakan bahwa timnya telah menambah jumlah undangan yang diperuntukkan bagi Gereja Katolik, namun masih belum mendapat respon balik.
“Mungkin nanti ada seseorang yang akan hadir,” ujarnya pada Senin lalu saat dia menapaki karpet merah di luar Auditorium Parco Della Musica di Roma, kurang dari satu mil dari Kota Vatikan.
“Kemungkinan besok akan muncul komentar dari seorang yang benar-benar telah menonton film tersebut,” ujar Howard kepada CNN, menyinggung kritikan yang banyak muncul sejauh ini.
Menurutnya, hal itu akan terlihat pada Rabu mendatang, bukan Selasa, bahwa ada seseorang dari Vatikan yang telah menonton film tersebut.
Dalam review film yang akan pada 7 Mei mendatang merupakan edisi mingguan bahasa Italia L'Osservatore Romano, koran resmi Vatikan tidak lagi bersikap diam sebagaimana dilakukan selama ini dan menyatakan bahwa banyak ketidaktepatan sejarah dalam film tersebut, sebagaimana banyak kritikan yang diberikan terhadap film ini.
Akan tetapi hal tersebut bukan ditujukan untuk menyerang pihak pembuat film, seperti yang telah dilakukan oleh beberapa umat Katolik.
Sebaliknya, review tentang film yang akan tayang tersebut sama seperti yang dilakukan terhadap film lainnya, bahkan sejauh ini Howard memuji rekonstruksi monumen-monumen gereja yang dinilai "luar biasa" seperti Basilika St Peter dan Kapel Sistine, dilakukan dengan menggunakan kamera rahasia dan pengambilan gambar secara cepat. Hal tersebut disebabkan karena adanya aturan umum yang tidak membolehkan film komersial pembuatannya dilakukan di gereja-gereja di Roma, tanpa terkecuali film “Angels & Demons.
Lebih lanjut, surat kabar tersebut juga menegaskan bahwa Gereja Katolik berada pada sisi baik dalam film “Angels & Demons,” tidak seperti “The Da Vinci Code,” yang mana akan menjadi film berikutnya sebagai kelanjutannya.
Dalam The Da Vinci Code, penulis Brown telah memfitnah kelompok Katolik Opus Dei sebagai sebuah sekte terselubung dan pembunuh, sebuah penggambaran yang menuai celaan dari Konferensi Keuskupan Katolik AS sebagai suatu “yang sangat mengerikan.”
Dalam film “Angels & Demons,” bagaimanapun, film ini adalah tentang Gereja Katolik dimana tokoh protagonis yang diperankan Robert Langdon berusaha membelanya, dan ada satu kelompok yang dicurigai berusaha menghancurkan Kota Vatikan, yang tidak menyukai Opus Dei, yang tidak lama beroperasi saat ini.
Meskipun pujian dan masukkan diberikan terhadap film ini, namun review singkat tentang film ini berakhir pada membandingkannya dengan video game dimana “pada permulaannya semua orang merasa sangat penasaran, namun setelahnya, mungkin juga hal tersebut akan berubah menjadi suatu yang agak menggelikan hati.”
Film ini merupakan “tontonan yang tidak berbahaya” yang mana dapat berpengaruh besar pada pengetahuan dan misteri tentang ke-Kristenan,” tukasnya.
Film "Angels & Demons" akan menggebrak bioskop-bioskop pada 15 Mei mendatang.
JAKARTA - Sony Music Entertainment Indonesia, Rabu (27/5) secara simbolis menyerahkan sumbangan ...