Hampir 30 tahun setelah debut "Jesus Film", ministri yang film buatannya paling banyak diterjemahkan dalam sejarah tersebut berupaya untuk mengembangkan alat yang lebih canggih lagi untuk menjangkau negara-negara barat dan negara-negara berkembang.
“Kami sedang berupaya untuk mengerahkan usaha lebih lagi karena kami tidak memiliki perlengkapan, alat dan sumber daya yang benar-benar mampu berbicara dengan baik pertama kepada dunia dan media canggih AS dan Eropa,”kata Greg Gregoire, anggota senior dalam Proyek Jesus Film, kepada Christian Post.
“Untuk itu, kami berusaha untuk memusatkan perhatian sedikit lebih lagi pada pengembangan alat yang dapat berhasil diterapkan di sana,” ujarnya. Tidak ada negara atau kota seperti Berlin, Singapura, dan Los Angeles.
Sejak debut "Jesus Film" di Inggris pada 19 Oktober, 1979, telah diterjemahkan ke dalam 1.055 bahasa dan telah ditonton oleh lebih dari 6 milyar orang dari seluruh negara di dunia. Dari milyaran orang yang telah menonton film tersebut, tercatat sekitar 225 juta orang yang membuat keputusan untuk menerima Kristus.
Proyek Jesus Film adalah ministri yang merupakan bagian dari Campus Crusade for Christ, Internasional, salah satu organisasi nirlaba, interdenominasi terbesar di dunia. Meskipun film tersebut pada awalnya merupakan sebagai alat bagi CCC, namun saat ini telah ditrima oleh kelompok-kelompok dalam tubuh Kristus sebagai alat utama penginjilan, Gregoire menekankan hal tersebut. Lebih dari 1.500 organisasi Kristiani menggunakan film tersebut guna menyebarkan Injil.
Disamping “Jesus Film," dalam beberapa tahun ini ministri tersebut telah membuat produk derivatif dari film tersebut untuk merespon kebutuhan gereja. Beberapa produk telah dibuat, termasuk sebuah film yang dibuat untuk menjawab pertanyaan yang hanya ditanyakan oleh anak-anak, dan sebuah film tentang pandangan Maria Magdalena mengenai perkataan Yesus.
Film "Magdalena: Released from Shame,” diluncurkan tahun lalu, mendapat sambutan postif yang besar dari kaum perempuan di seluruh dunia. Hal itu terlihat di beberapa bagian dunia dimana kaum perempuannya mengalami diskriminasi karena gender dapat mengkomunikasikan kepada kaum perempuan lainnya yang tertindas lainnya bahwa ada sesorang yang peduli kepada mereka dan ingin mengangkat martabat mereka.
Dalam waktu singkat setelah debutnya, Magdalena telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 40 bahasa dengan 50 terjemahan bahasa lainnya yang sedang dalam proses.
Ministri tersebut, baru-baru ini juga bekerjasama dengan kelompok-kelompok lainnya untuk memproduksi sebuah versi baru “Jesus Film.” Gregoire menambahkan bahwa film tersebut telah berusia 30 tahun dan tidak dapat “bersaing” dengan baik di pasaran.
Lebih lanjut, ministri tersebut baru-baru ini juga telah menghasilkan beberapa film pendek guna menjangkau kaum muda yang tidak tertarik menonton dan berbicara tentang Yesus, namun lebih tertarik pada diskusi tentang film. Film pendek berdurasi enam sampai tujuh menit tersebut ditujukan untuk mengawali percakapan tentang spiritualitas.
Menurut rencana “Jesus Film” juga akan dibuat dalam versi anime.
Ministri ini tidak berencana untuk membuat suatu acara khusus untuk merayakan 30 tahun debut film tersebut, sebaliknya, menurut Gregoire, para staff akan berkumpul dalam acara pertemuan dua tahunan pada musim panas ini untuk berdoa dan merenungkan kembali apa yang telah Tuhan lakukan melalui ministri ini selama bertahun-tahun.
GUNUNG KIDUL, (DIY) - Umat Nasrani di Gunung Kidul, (DIY) akan menggelar perayaan Natal dengan balutan budaya Jawa. ...