Jambu Biji Belum Terbukti Efektif Untuk Menanggulangi Demam Berdarah
Penderita Demam Berdarah Harus Mengonsumsi Banyak Cairan
Thursday, Dec. 16, 2004 Posted: 12:12:03PM PST
Buah jambu biji yang oleh sebagian sejumlah warga masyarakat banyak diberikan kepada penderita demam berdarah dengue (DBD), ternyata belum terbukti efektivitas dan manfaatnya untuk mengobati atau menyembuhkan penyakit DBD.
"Manfaat jambu klutuk untuk pengobatan dan pencegahan demam berdarah dengue sampai sekarang ini belum dapat dibuktikan," kata Ketua Program Studi Magister Kedokteran Tropis, Pascasarjana Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Dr dr Syahril Pasaribu, di Medan Selasa.
Jambu klutuk menurutnya, boleh saja diberikan kepada penderita DBD, tetapi itu bukanlah sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit DBD yang selama kurun waktu lima tahun terakhir ini cukup banyak menyerang warga di berbagai daerah di Indonesia.
Setiap penderita DBD yang paling penting adalah banyak minum agar tubuh tidak kekurangan cairan. Penderita DBD yang kekurangan cairan dapat menjadi lemas dan akhirnya timbul renjatan yang bisa berakibat fatal bagi si penderita DBD.
Seseorang yang positif terserang DBD biasanya ditandai dengan gejala antara lain, demam secara terus menerus dengan suhu badan diatas normal, badan terasa lemah dan lesu, wajah tampak memerah, perut terasa mual, manifestasi pendarahan dan pembengkakan hati serta sering terjadi gagal sirkulasi.
Darah penderita DBD jika diteliti secara laboratorium akan terlihat adanya jumlah trobosit menurun, kekentalan darah (hemokonsentrasi) bertambah, dan sel darah putih bisa normal atau berkurang.
Khusus bagi anak yang menderita DBD gradasi I dapat dirawat di rumah dengan cara memberikan air minum berkisar antara 1,5 liter hingga dua liter sehari, dan kalau suhu badannya masih tetap panas diberikan parasetamol. Kalau suhu tubuh anak tersebut tidak juga turun dan bahkan muntah-muntah, kata dia, harus segera dibawa ke rumah sakit agar dapat segera diberi penanganan medik lebih lanjut. Setiap penderita DBD gradasi II, III dan IV harus dirawat di rumah sakit, karena memerlukan penanganan khusus.
Ia mengatakan, dalam penanggulangan penyakit DBD, yang paling penting adalah bagaimana usaha pencegahan dapat dilakukan oleh kita sebagai pribadi, masyarakat dan pemerintah. Pencegahan DBD akan berjalan baik apabila interaksi dari ketiga komponen itu dapat berjalan dengan baik.
Shinta Marthawati
|