Masih Rendahnya Pemanfaatan Teknologi WiFi di Indonesia
Monday, Nov. 22, 2004 Posted: 10:18:24AM PST
Teknologi Wireless Fidelity (WiFi) saat ini telah memasuki perkotaan, akan tetapi masih perlu waktu yang lama bagi orang-orang untuk benar-benar terjun kedalamnya.
Berbeda dengan negara lain dimana orang telah dapat mengakses internet menggunakan komputer portabel atau PDA mereka di tempat-tempat hotspot WiFi terdekat, di Indonesia ini berbeda karena kepemilikan komputer dan literaturnya relatif masih rendah.
Banyak hotspot WiFi di Jakarta, yang telah tersedia setahun belakangan ini di beberapa kafe, lobi-lobi hotel dan di bandara, hanya dimanfaatkan oleh segelintir orang saja.
WiFi adalah teknologi jaringan broadband yang membuat kita bisa menghubungkan berbagai jenis alat komputer dan berbagi koneksi internet di udara. WiFi memiliki kemampuan untuk mentransfer data pada kecepatan sampai 11 megabite per detik (Mbps) dalam jarak 100 meter yang disebut ¡° hotspot ¡±. Data dari Asosiasi Penyedia Jasa Internet menunjukkan hanya ada 7,5 juta pengguna internet atau hanya 3% dari 200 juta penduduk.
Asosiasi Jaringan LAN dan Internet Indonesia mengatakan bahwa kepemilikan komputer di negeri ini masih rendah. Banyak orang yang tetap tidak peduli terhadap hal teknologi komputer. Dan juga masih banyak yang menganggap konektivitas WiFi terlalu mahal.
Setelah periode promosi gratis, provider hotspot memasang biaya Rp.25.000 rata-rata per jamnya. Biaya di kios-kios internet dan koneksi antara Rp.7.000 sampai Rp.10.000,
Teknologi ini mendapat sedikit hambatan saat Kantor Menteri Negara dari Komunikasi dan Informasi Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi baru-baru ini merencanakan untuk mengenakan biaya penggunaan dari frekuensi 2,4 GHz.
Eva N.
|