Kaki Berbulu Membantu

Wednesday, Nov. 10, 2004 Posted: 7:30:44PM PST

Mudah untuk memahami mengapa serangga yang bisa berjalan di atas permukaan air (water strider) dijuluki Jesus bug, merujuk pada kisah Yesus yang berjalan di atas danau Genesaret. Yang tidak jelas adalah bagaimana serangga tersebut bisa tetap mengapung tanpa tenggelam, terutama di aliran bergejolak yang disebabkan hujan atau aliran air.

Namun kini seorang peneliti di China yang mengamati serangga itu menggunakan mikroskop kuat, menemukan bahwa kaki-kaki water strider ternyata dipenuhi ribuan bulu mikroskopis. Berukuran sekitar 50 micrometer --atau kurang dari seper dua ribu inci-- bulu-bulu tersebut tersusun dalam rumpun-rumpun kecil. Rumpun-rumpun itu berfungsi menyimpan udara, sehingga serangga bisa mengapung.

"Hydrophobicity normal atau tolakan terhadap air bisa membantunya tetap berada di atas air," kata Lei Jiang, seorang peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan China di Beijing yang menuliskan penelitian ini di journal Nature.

"Sebenarnya sentuhan lembut atau gangguan kecil bisa menggoyahkan keseimbangan itu. Namun demikian, bantalan udara yang terbentuk di antara kaki dan air memungkinkan serangga bergerak cepat dan tetap berada di permukaan air walau ada gangguan," ujar Jiang.

Dikatakannya bahwa beberapa hewan lain memiliki alat --seperti misalnya bulu-bulu pada bebek-- yang bekerja dengan cara serupa. Namun kebanyakan hewan-hewan itu tidak memiliki feature yang seefektif water strider dalam hal menahan air.

Sering dijumpai di kolam, sungai, dan danau, water strider (Gerris remigis) dianggap sebagai serangga pejalan air paling hebat di alam. Hewan yang panjangnya sekitar satu meter itu memiliki dua pasang kaki tipis dan panjang yang dipakai untuk mengambang dan bergerak di permukaan air. Mereka juga memiliki sepasang ¡¯tangan¡¯ yang dipakai menangkap mangsa.

Kaki-kaki berbulu water strider berfungsi menahan tubuhnya di air. Kombinasi bulu-bulu dan udara yang terperangkap di dalamnya memiliki daya menahan air sehingga kaki-kaki serangga bisa menciptakan cekungan atau lesung selebar 4 milimeter di permukaan air tanpa terjerumus.

Kaki-kaki penahan air itu memindahkan 300 kali volumenya, sehingga menjadi kunci mengapa serangga bisa mengapung. Jiang dan rekannya, Xuefeng Gao, menemukan bahwa kaki-kaki water strider bisa menahan 15 kali berat tubuhnya tanpa takut tenggelam.

Kapasitas mengambang ini memungkinkan sang pejalan air melompat dan memantul di permukaan air, seperti bola di lantai semen. Hal itu sangat mendukungnya memburu mangsa dengan kecepatan tinggi. Ia bisa bergerak dengan laju seratus kali panjang tubuhnya per detik. Untuk lebih mudah membayangkannya, serangga ini seolah bisa bergerak seperti seseorang dengan tinggi 1,8 meter yang berenang secepat 644 km/jam.

Water strider tidak hanya bergerak cepat, namun juga menempuh jarak jauh. Beberapa ilmuwan mengatakan serangga ini berjalan ratusan kilometer menyeberangi lautan tropis yang tenang.

Eva N.