Program Baca Kitab Suci Bantu Keluarga Sembuh Dari Luka Akibat Alkoholisme
Wednesday, Oct. 13, 2004 Posted: 2:30:41PM PST
SEOUL -- Keluarga-keluarga dari para alkoholik juga perlu disembuhkan dari luka akibat penyalahgunaan alkohol, dan bacaan rohani Kitab Suci bisa menolong mereka.
"Kecanduan alkohol itu penyakit rohani. Kecanduan ini menyebabkan penyakit jiwa yang kronis, tidak hanya bagi para alkoholik itu sendiri tapi juga bagi keluarganya. Keduanya perlu mengatasi penyakit ini secara rohani melalui ajaran Katolik dan terlahir kembali," kata Pastor Augustine Kim Tae-Kwang, penasihat rohani dari Pusat Pelayanan Pastoral Katolik untuk Alkohol di Keuskupan Agung Seoul.
Pusat pelayanan itu mengadakan program membaca Kitab Suci 12 langkah berdasarkan program 12 langkah yang dipopulerkan oleh Alcoholics Anonymous untuk membantu para alkoholik mengontrol ketergantungan mereka. Langkah-langkah itu mencakup cara mengenali masalah, memaafkan diri sendiri, mencari kekuatan yang lebih tinggi, dan membuat perubahan.
Pusat pelayanan itu memperkirakan bahwa 7,3 dari 48 juta penduduk Korea Selatan menyalahgunakan alkohol atau bergantung pada para alkoholik.
Pastor Kim mengatakan kepada UCA News, program Kitab Suci itu bertujuan menyembuhkan berbagai penyakit akibat penyalahgunaan alkohol. "Saya memadukan Kitab Suci dengan program 12 langkah yang sudah ada untuk menuntun para alkoholik menemukan Yesus Kristus," katanya.
Setiap pekan, ia membagikan kepada sekitar 20 peserta sebuah ayat Kitab Suci berdasarkan satu dari 12 langkah dalam program tersebut. Selama seminggu, mereka merefleksikan ayat itu dan men-sharing-kan renungan mereka. Program ini diadakan untuk para alkoholik dan keluarganya.
"Kitab Suci punya kekuatan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit rohani. Dengan merefleksikan ayat-ayat Kitab Suci secara terus-menerus, para pasien akan mengenal Allah dan memeriksa batin mereka. Proses ini bisa membantu mereka memahami diri sendiri dan menyembuhkan luka-luka batin akibat penyalahgunaan alkohol," jelas imam itu.
Viviana, 54, istri seorang alkoholik, mengatakan kepada UCA News 30 September, ia mengikuti program itu dengan harapan bisa bertemu Allah dengan membaca Kitab Suci. "Saya merasa bahwa dengan mengikuti langkah-langkah penyembuhan ini, saya bisa mengobati luka-luka saya," katanya.
"Ketika bertemu orang lain dan men-sharing-kan hasil renungan ayat-ayat Kitab Suci, saya bersimpati dengan para peserta lain yang memiliki luka dan penderitaan tersembunyi yang sama.
Suami Viviana pernah tiga kali dirawat di rumah sakit akibat penyakit yang disebabkan oleh alkoholisme, termasuk pembuluh darah yang pecah dan tulang paha yang keropos karena aliran darah yang tidak lancar akibat kebiasaan minum alkohol.
"Sekarang dia telah berhenti minum dan punya pekerjaan tetap. Tapi rasa sakit yang ditimbulkannya dalam diri saya dan anak-anak masih mempengaruhi kami. Kelak, saya akan mengikutkan anak-anak pada program ini," lanjutnya.
Theodotia, 51, mengatakan, ia telah mengupayakan berbagai cara yang terlintas dalam pikirannya untuk menghentikan kebiasaan minum suaminya. "Saya memaki, menghibur, dan mengancam suami saya agar berhenti minum. Tapi saya gagal dan menjadi putus asa."
Next Page: 1 | 2 |
Eva N.
|