Menyiapkan Generasi yang Bebas Penyakit Jantung
Survei Kesehatan Rumah Tangga yang dilakukan Departemen Kesehatan sejak tahun 1992 mencatat, penyakit jantung dan pembuluh darah meningkat terus proporsinya sebagai penyebab kematian, terutama bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun. Di Amerika Ser
Monday, Oct. 4, 2004 Posted: 3:28:09PM PST
Penyakit jantung bisa dicegah sejak awal. Menurut dr Ganesja M Harimurti SpJP, bila ingin mempersiapkan generasi muda sehat dan produktif sejak dini, usaha tersebut haruslah dimulai dari pembuahan, yakni bersatunya sel telur perempuan dengan sperma laki-laki.
Untuk mendapatkan pembuahan yang menghasilkan janin sehat, diperlukan sel telur dan sperma yang sehat. Untuk itu, faktor usia berperan penting. Usia calon ibu paling prima adalah sampai 35 tahun. Bila melewati usia ini, apalagi berusia 40 tahun atau lebih, besar kemungkinan akan menghasilkan sel telur tidak sehat.
Kemudian, perbedaan usia antara calon ibu dan calon bapak yang besar juga merupakan faktor terjadinya pembuahan yang tidak sehat. Penyakit seperti diabetes mellitus (DM) juga merupakan faktor terjadinya pembuahan tidak sehat. Jantung janin terbentuk sempurna pada usia kehamilan mencapai 3 bulan.
Setelah terbentuk sempurna, mulailah ia berdetak sehingga periode usia kehamilan triwulan pertama merupakan masa rawan. Gangguan pada periode ini, kata Ganesja, berpengaruh pada pembentukan jantung. Bila terdapat gangguan akan terbentuk jantung tidak sempurna yang merupakan penyakit jantung bawaan.
Faktor-faktor yang menjadi risiko adalah penyakit yang dialami calon ibu seperti infeksi (terutama infeksi campak Jerman, obat-obatan terutama antibiotika, sinar rontgen, merokok baik perokok pasif maupun aktif dan DM).
Di Indonesia, dari 1.000 bayi baru lahir yang hidup, 9 diantaranya berpenyakit jantung bawaan. Lima puluh persen dari bayi-bayi yang lahir dengan penyakit jantung bawaan memerlukan tindakan operasi.
Ganesja menuturkan, dulu ada anggapan bahwa bayi yang gemuk dengan berat badan melebihi normal merupakan bayi sehat. Namun pada penelitian ternyata kegemukan pada bayi merupakan awal terjadinya proses aterosklerosis yang kemudian menjadi penyakit jantung koroner.
Namun, bila pertumbuhan bayi pun kurang (tidak sesuai dengan pertambahan usia) harus dipikirkan penyakit jantung bawaan. Tanda-tanda penyakit jantung bawaan antara lain bayi kesulitan menyusu, batuk panas berulang, biru pada kuku jari tangan dan kaki.
Selain penyakit jantung bawaan, penyakit jantung tipe lain yang dapat terjadi pada anak-anak adalah penyakit jantung rematik. Penyakit jantung ini mengenai katup jantung akibat demam rematik.
Awal dari penyakit tersebut adalah infeksi tenggorokan oleh kuman streptococcus beta hemolitikus grup A. Bila infeksi tidak ditangani cepat maka zat yang dikeluarkan oleh kuman tersebut akan mengalir ke jantung melalui darah. Akibatnya terjadi demam rematik dengan gejala khas nyeri pada sendi tangan atau kaki, berwarna merah, dan bengkak yang berpindah-pindah. Demam rematik biasanya menyerang anak-anak berusia 5 sampai 10 tahun.
Pada usia remaja, selain penyakit jantung rematik, bisa terjadi endokarditis infektif. Penyakit ini merupakan infeksi kuman yang langsung mengenai katup jantung. Bisa terjadi pada remaja yang dengan penyakit jantung bawaan, baik yang telah dilakukan operasi maupun yang belum.
Next Page: 1 | 2 | 3 |
Eva N.
|