Lumba-lumba butuh tokoh pemersatu agar kelompoknya utuh
Kelompok lumba-lumba ternyata memerlukan "tokoh-tokoh pemersatu" untuk tetap bisa bersama-sama, demikian diungkapkan para peneliti. Tanpa individu-individu pemersatu ini, ikatan dalam kelompok akan pecah.
Monday, Aug. 16, 2004 Posted: 3:22:03PM PST
|
Lumba-lumba butuh tokoh pemersatu agar kelompoknya utuh |
Temuan di atas menunjukkan bahwa penangkapan lumba-lumba atau paus pembunuh untuk dijadikan tontonan di taman laut bisa berakibat serius pada rekan-rekannya yang ditinggalkan.
Dalam laporan di majalah New Scientist, ahli ekologi David Lusseau, dari Universitas Aberdeen, Inggris, menuliskan penelitiannya tentang hubungan sosial 62 ekor lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus) yang hidup di Doubtful Sound, Selandia Baru.
Dari tahun 1994 hingga 2001, Lusseau mengikuti masing-masing individu dalam kelompok dan mencari lumba-lumba mana saja yang lebih sering terlihat bersama-sama.
Rekannya, Mark Newman dari Universitas Michigan di Ann Arbor, AS, kemudian meneliti perilaku komunitas dan variabel-variabel di dalamnya menggunakan dalil-dalil matematika.
Hasilnya mereka menemukan dua sub komunitas yang bergabung menjadi satu, yang hubungannya ditentukan oleh beberapa ekor lumba-lumab saja. Lumba-lumba inilah yang disebut sebagai tokoh-tokoh pemersatu. Mereka memiliki peran penting untuk menjaga hubungan sosial itu. Tanpa mereka, kumpulan besar itu akan terpisah lagi menjadi dua.
"Sungguh menakjubkan bahwa inilah yang terjadi," kata Newman. "Selama penelitian, dua dari individu pemersatu itu menghilang, dan kelompok terpecah menjadi dua grup yang pergi berlainan arah. Ketika dua lumba-lumba itu akhirnya kembali, kelompok pun bersatu lagi." (newscientist.com/bbc.co.uk/wsn)
|