Kotoran Gajah Berguna untuk Buaya
Wednesday, Jun. 16, 2004 Posted: 11:39:00AM PST
Eksperimen berbulan-bulan yang dilakukan oleh Muhammad Nanang Tejolaksono, petugas di bagian medis Taman Safari Indonesia (TSI) II, Jawa Timur telah membawa hasil menetasnya telur-telur buaya muara (Crocodylus porosus).
Percobaan yang dilakukan 14 Februari lalu dengan memasukkan telur-telur buaya ke kotak styrofoam yang tertutup rapat dan sebelumnya telah diisi dengan kotoran gajah Asia (Elephas maximus) yang berusia dua hari, lewat panas yang dihasilkan oleh kotoran ini delapan telur akhirnya menetas tiga bulan kemudian, yakni pada 11 Mei 2004.
Ia tergerak untuk melakukan ini karena untuk menetaskannya secara alami tidaklah mudah karena kendala suhu dan kelembaban udara yang tidak mendukung di tempat tersebut. Karenanya ia mencoba cara ini setelah mendengar dari temannya bahwa kotoran gajah itu mengandung panas.
"Saya dengar-dengar saja dari teman, kotoran gajah mengandung panas. Jadi, saya coba untuk menetaskan telur buaya, daripada cuma dibikin pupuk," kata Nanang.
Kini bayi-bayi buaya tersebut berusia tiga-empat minggu. "Kami sudah menempatkannya di Taman Reptil (TSI II), supaya para pengunjung bisa tahu seperti apa bayi buaya," terangnya ketika dihubungi kembali oleh KCM dari Jakarta, Selasa (15/6).
Kini jumlah buaya muara yang ada di TSI II 29 ekor, termasuk delapan ekor yang menetas dengan bantuan kotoran gajah. "Juli nanti musim lagi untuk buaya-buaya muara di sini kawin. Mudah-mudahan kami juga bisa menetaskan telur-telur buaya itu dengan kotoran gajah," ujarnya.
(Ati)
Sumber: suara pembaruan
Nofem Dini
|