Rekoleksi Mengawali Perkuliahan Kembali STKIP Ruteng
Sejumlah mahasiswa gelar aksi tutup mulut
Thursday, Jun. 2, 2005 Posted: 9:46:01PM PST
Rekoleksi mengawali perkuliahan di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) St. Paulus Ruteng, Rabu, 1 Juni, setelah sebelumnya diliburkan akibat berbagai kemelut yang melanda STKIP. Ketua STKIP Ruteng, Pater Servulus Isaak, SVD, memberikan kuliah umum bernuansa biblikal untuk membangun dialog yang harmonis dengan para mahasiswa.
Kegiatan rekoleksi itu juga diwarnai aksi boikot sejumlah mahasiswa dengan cara menutup mulut dengan flakban dan menutup telinga dengan kapas, meski tidak mengganggu jalannya kuliah umum tersebut.
Ketua STKIP Ruteng, Pater Servulus Isaak, SVD, dalam wawancaranya dengan Pos Kupang usai memberi, membenarkan ada sejumlah mahasiswa melakukan aksi diam dengan cara menyumbat mulut dengan flakban. Yang disesalkannya, aksi boikot sejumlah mahasiswa itu bukan atas kesadaran sendiri tetapi diprovokasi mahasiswa lainnya.
Pater Servulus menyebut langkah awal yang dilakukannya memimpin lembaga itu adalah menyadarkan mahasiswa agar memahami permasalahan yang dihadapi melalui kegiatan kurikuler seperti rekoleksi dan dialog bersama dengan staf dan ketua program.
"Pada awal perkuliahan ini, kita perlu membangun suatu dialog yang bagus di antara semua komponen terkait di lembaga ini. Hanya dengan dialog yang baik, pemahaman kondisi yang sama, kepercayaan terhadap lembaga dengan menciptakan kondisi kondusif, proses perkuliahan dapat berjalan dengan baik," ujarnya, sambil menambahkan kegiatan ekstra kurikuler itu dilakukan hingga 5 Juni 2005.
Dalam kurun waktu 1-5 Juni 2005, lanjutnya, pihaknya akan mengeluarkan pengumuman kepada para mahasiswa untuk mendaftarkan diri di Sekretariat STKIP Ruteng. "Jika ada mahasiswa yang tidak mendaftarkan diri, akan diambil tindakan tegas berupa sanksi akademis. Bentuknya akan dibicarakan dengan semua elemen terkait di lembaga ini," tandasnya.
Secara prinsipil, lanjut Pater Servulus, semua kegiatan di STKIP mengacu pada statuta yayasan, statuta lembaga dan peraturan perguruan tinggi. "Namun orientasi itu dapat terwujud apabila motivasi mahasiswa sudah dipulihkan," tegasnya.
Yunita Tjokroadinata
|