Uskup Agung Kupang Menyampaikan Peranan Ekaristi Bagi Muda Mudi
Orang muda Katolik harus mempunyai kepribadian yang tangguh dan harga diri dalam hidup bermasyarakat, bernegara dan gereja, kata Uskup
Wednesday, Apr. 27, 2005 Posted: 2:26:35PM PST
Orang muda Katolik harus mempunyai kepribadian yang tangguh dan harga diri dalam hidup bermasyarakat, bernegara dan gereja. Kepribadian dan harga diri itu didapatkan melalui persahabatan dengan Tuhan Yesus sebagai guru yang agung.
Hal itu disampaikan oleh Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr, melalui materinya ‘Peranan Ekaristi Bagi Muda-Mudi’, dalam seminar sehari yang diselenggarakan Keluarga Mahasiswa Katolik St. Petrus Kanisius, F-MIPA Undana dan Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Kupang (KAK).
Acara yang bertema, Orang Muda, Misa dan Misi itu, berlangsung di Aula Gereja Sta. Maria Asumpta Kota Kupang, Jumat, 22 April, dihadiri oleh ratusan muda-mudi Katolik se-KAK. Hal ini dilaporkan Pos Kupang.
Menurut Uskup Turang, orang yang selalu bersahabat dengan Yesus akan mendapatkan kenyamanan hati dalam pergaulan di dunia ini. Namun saat ini, ada kecendrungan dimana orang muda hanya diarahkan untuk memikirkan masa depan, sehingga pemikiran kaum muda terfokus pada masa penantian itu tanpa melihat kondisi saat sekarang. Padahal dunia sangat membutuhkan peran aktif kaum muda untuk memimpin masa depan. "Kaum muda selalu memikirkan masa depan, sehingga lupa akan peranannya saat ini," ujarnya.
Ia melanjutkan, organisasi-organisasi gereja dalam gereja Katolik hadir untuk melatih dan membangun kaum muda. Tetapi kaum muda hendaknya harus bisa mengatur diri sendiri, sehingga mampu menjadi pemimpin di masa mendatang.
"Menjadi pemimpin di masa depan membutuhkan keberanian. Untuk itu, mulai saat ini, kaum muda Katolik perlu berbenah diri. Karena untuk mewujudkan kepemimpinan yang berkualitas, kaum muda harus berperan aktif dalam kelompok umat basis (KUB)," kata Uskup.
Wakil Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya pada acara itu mengatakan, muda-mudi Katolik harus memiliki integritas diri dan punya kepribadian yang utuh dalam kehidupan sehari-hari.
"Kepribadian yang utuh artinya tidak boleh takut dengan siapa-siapa jika ingin mengemukakan kebenaran," katanya.
Lanjutnya, kaum muda harus terus mengasah nalar dan memiliki rasa cinta kasih yang tinggi kepada sesama dengan mencontohi teladan Tuhan Yesus. "Kaum muda Katolik tidak boleh putus asa dalam menyuarakan kebenaran, apalagi di zaman yang penuh dengan tantangan ini.”
Yunita Tjokrodinata
|