Mahasiswa dan Dosen UKIT Mempertanyakan Rektor atas Dukungan Politiknya
Rektor dinilai memberikan sinyal dukungan politik terhadap bakal calon pilkada
Saturday, Mar. 12, 2005 Posted: 10:48:22AM PST
Rektor Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) yang juga kandidat calon Ketua Badan Pekerja Sinode (BPS) GMIM, Prof Dr AO Supit, mendapat kritikan tajam dari civitas UKIT perihal tindakannya yang dinilai memberi sinyal dukungan terhadap pasangan bakal calon tertentu di pilkada mendatang. Padahal UKIT sendiri harus bebas kontaminasi terhadap calon tertentu.
Menurut Pembantu Rektor I UKIT Ir Phiet H Wongkar MSi, ini terjadi ketika Brigjen Pol Wenny Warouw diundang membawakan kuliah umum, Rabu (02/03) lalu. Wongkar didampingi Corneles Kanter, Jumat pekan lalu menyatakan, sinyal itu tergambar dari penjelasan Supit dan Warouw ketika menyampaikan kuliah umumnya, bahwa mereka berdua punya hubungan emosional yang dalam.
“Jadi dukungan Supit terhadap bakal calon Gubernur Sulut itu berkaitan dengan hubungan emosional yang ada di antara mereka,” tukas mereka seperti dikutip dalam release yang diterima Komentar, kemarin.
Sementara Dekan FKIP-UKIT Drs Royke Suot MSi, mengatakan baik Supit maupun Wenny Warouw masing-masing menceritakan bahwa hubungan mereka telah terjalin ketika duduk sebangku di SMA Negeri I Manado, hingga diutus mengikuti pendidikan kepolisian di Sukabumi. Warouw lulus di sekolah kepolisian, sedangkan Supittidak lulus. Walaupun begitu, hubungan pertemanan tetap berjalan.
“Karena itu, Supit menghadirkan Wenny Warouw di UKIT melalui forum kuliah umum sebagai sinyal dukungan Supit bagi pasangan Wenny Warouw dan Marhany Pua,” jelas Suoth yang juga adalah Ketua Panitia Pembangunan Jemaat GMIM Ranomea Amurang. Ia menyatakan kesal terhadap sikap Supit tersebut.
Padahal kata dia, yang diharapkan dalam mempertahankan kredibilitas Universitas Kristen (UKIT), adalah tidak terkontaminasi dengan politik praktis, sekalipun ada hubungan emosional dengan figur yang akan maju dalam Pilkada Gubernur Sulut tahun 2005 ini. Sinyal Supit nampak, ketika kuliah umum Warouw di UKIT, di mana seorang dosen fakultas Hukum UKIT, Drs J Punusingon SH mempertanyakan komitmen Wenny Warouw terhadap UKIT jika terpilih sebagai Gubernur Sulut.
Jawaban Warouw waktu itu, menurut Suoth, bahwa hubungan emosional Supit dan Warouw sudah terjalin sejak SMA. Bahkan, hubungan emosional dan komitmen itu akan berkelanjutan bila Pdt AO Supit menjadi Ketua Sinode GMIM dan Drs Wenny Warouw Gubernur Sulut, maka segala sesuatu tinggal telepon saja. Menurut mereka, civitas UKIT tidak sejalan dengan pemikiran Rektor Pdt AO Supit yang seorang teolog malah memberikan dukungan terhadap gerakan reformasi GMIM yang dimotori Pnt Dr J Porotu’o di auditorium Inspirasi November 2004 lalu.
“Sebab civitas UKIT menurut mereka akan mendukung kebebasan masyarakat untuk menjatuhkan pilihannya kepada pasangan Johny Lumintang – M Manoy, Drs A J Sondakh – Freddy H Sualang, Drs Sinyo Sarundajang – Freddy Sualang atau Drs Wenny Warouw dengan pasangan di luar Hanny Pua,” tegas Ir Karel Sumampouw, Dekan Fakultas Pertanian UKIT.
Sementara menurut beberapa kalangan mahasiswa, pada dasarnya civitas UKIT secara penerapan mempunyai kebebasan mendukung figur-figur bakal calon gubernur dan wakil gubernur, tidak terkecuali pasangan Warouw-Pua. “Kita kan juga punya kebebasan mendukung,” ujar Drs Rein Lintang, salah satu mahasiswa pascasarjana Teologi UKIT.
Next Page: 1 | 2 |
Eva N.
|