Sarasehan Pendidikan: Sekolah Kristiani akan Tetap Konsisten
Perlunya Kebersamaan dan Networking antara Sekolah dan Lembaga Kristiani
Wednesday, Dec. 15, 2004 Posted: 7:08:46AM PST
|
Sekolah Wesley di Malang, Jawa Timur (Foto: Google) |
Sekolah Kristen dan sekolah Katolik di Indonesia akan tetap setia dan konsisten melaksanakan ciri khasnya sebagai wujud partisipasi dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Peran dan partisipasinya itu telah dilaksanakan selama puluhan tahun, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka.
Ketua Majelis Pendidikan Kristen, Weinata Sairin mengatakan, dalam penyusunan Peraturan Pemerintah bidang pendidikan, pemerintah seharusnya memberikan jaminan bahwa sekolah-sekolah Kristen dan Katolik dapat mewujudkan ciri khasnya, sesuai dengan Undang Undang No 20/2003 Pasal 55 dan penjelasannya, pada 10 November yang lalu.
Pokok-pokok pikiran ini menjadi pusat perhatian dalam sarasehan pendidikan yang dilakukan di Surabaya beberapa waktu lalu yang dihadiri oleh pimpinan Yayasan-yayasan Pendidikan Kristen dan Katolik dari berbagai kota di Jawa Timur.
Dalam sarasehan itu ditegaskan pentingnya dibangun kebersamaan dan networking di antara sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan Kristiani agar mereka mampu menjalankan secara optimal pelayanannya bagi masyarakat luas.
Wienata Sairin yang juga baru terpilih sebagai Wakil Sekretaris Umum PGI, 2004 ¡§C 2009 dalam menanggapi banyaknya denominasi di kalangan Kristen yang seringkali menjadi kendala dalam pelayanan di bidang pendidikan, mengharapkan agar umat Kristen mampu membebaskan diri dari keterpenjaraan denominasional.
Menurutnya denominasi gereja adalah sesuatu yang real dan faktual dalam kehidupan bergereja. Tetapi umat Kristen harus mampu membebaskan diri dari ikatan denominasi, sehingga mereka memiliki wawasan oikoumene yang luas dan kukuh.
Shinta Marthawati
|