Seminari Pineleng
Saturday, Jul. 31, 2004 Posted: 9:24:25AM PST
Uskup Manado, Mgr Yoseph Suwatan MSC mengungkapkan, Seminari Pineleng yang dalam waktu dekat akan merayakan pesta yubileumnya merupakan mutiara yang amat berharga dan untuk memperolehnya diperlukan semangat dan perjuangan lepas bebas terhadap segala sesuatu yang bercorak duniawi.
Hal ini dikatakannya di hadapan 40 pastor seKeuskupan Manado dalam sebuah konferensi para pastor di Aula Keuskupan Manado, Rabu (28/07) lalu.
Dikatakannya, Seminari Pineleng merupakan salah satu lembaga pendidikan dan pembinaan untuk melahirkan para imam diosesan dan imam biarawan yang akan berkarya di Indonesia.
Karena itu untuk dapat masuk ke dalamnya diperlukan sebuah semangat dan perjuangan untuk lepas bebas dari segala sesuatu demi menggapai panggilan imamat suci yang datang dari Allah sendiri.
“Seminari Pineleng dapat diibaratkan sebuah mutiara yang terpendam seperti yang diungkapkan dalam kitab suci, sehingga untuk mendapatkannya dibutuhkan se-mangat dan perjuangan lepas bebas dari segala sesuatu. Seminari Pineleng merupakan sesuatu di dunia ini yang amat berharga sementara hal lain menjadi nomor dua,” ungkapnya.
Pemimpin umat Katolik se-Keuskupan Manado ini menambahkan, Seminari Pineleng telah melewati sebuah perjalanan yang cukup panjang, yang diwarnai dengan kesuksesan dan kegagalan. Banyak sudah imam diosesan dan imam biarawan yang dihasilkan dari lembaga ini untuk dapat berkarya di Indonesia .
“Karena itu, dalam perayaan agung nanti kita pantas bersyukur karena perjalanan panjang namun membahagiakan ini”, ajaknya.
Dalam konferensi ini, setiap pastor yang merupakan alumni Seminari Pineleng membagikan pengalamannya. Dalam sharing tersebut diungkapkan berbagai kelebihan dari Seminari Pineleng, tetapi juga beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diperjuangkan lagi dalam perjalanan selanjutnya.
Tidak hanya itu. Dalam pertemuan tersebut juga dibagikan tentang pengalaman berpastoral sambil melihat efek baik dari pembinaan dan pendidikan di Seminari Pineleng yang dirasa sebagai faktor pendukung saat berkarya. Juga diungkapkan beberapa hal dari pembinaan dan pendidikan sebagai calon imam yang menjadi hambatan dalam berpastoral.
terangdunia.com
|