Yanedi Jagau: Pemuda Harus Jadi Pioner
Thursday, Nov. 10, 2005 Posted: 4:15:42PM PST
Saat ini pemuda gereja harus menjadi pioner dalam segala hal. Dengan menggalang sikap yang demikian, pemuda akan memiliki kemampuan dalam mencapai suatu fase yang melampaui segala lintas batas.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Eksekutif Departemen Pemuda dan Remaja Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Yanedi Jagau dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Komisi Pemuda Sinode GMIM dalam membahas ‘Pluralisme dalam NKRI’ di Sulut.
“Pemuda masa kini tidak lagi berada dalam bayangan masa 1998 yang heroik menurunkan rezim otoriter. Namun pergumulan pemuda dan mahasiswa saat ini adalah bagaimana menghadang dan memerangi masalah kemiskinan, pengangguran dan ketidak adilan. Dengan kata lain, pemuda diharapkan sebagai penggerak pemberdayaan yang populis,” ungkap Yanedi.
Untuk menjadi pemberdaya, kata Yanedi, mula-mula pemuda harus mulai mendampingi dan mengadvokasi warga masyarakat yang tinggal di daerah setempat atau lokal yang mencari keadilan. Sebab, mereka yang maksimal dalam memperjuangkan keadilan patut dan layak untuk untuk diperhatikan. “Keadilan itu tidak serta merta turun dari langit, namunkeadilan harus dipikirkan, dicari dan diperjuangkan secara bersama-sama terutama bagi mereka yang tertindas dan yang diperlakukan secara tidak adil,” tandasnya.
Ditambahkannya, sekalipun saat ini orang enggan bicara soal Pancasila. Namun sebagai pemuda pilihan paling baik dari suasana yang kurang baik ini adalah menggumuli Pancasila dengan ‘mata baru’. Artinya, selama ini kita tidak seimbang dalam melihat Pancasila. Yang diutamakan selalu Ketuhanan yang Maha Esa. Akibatnya, semangat syariatisasi semua hal menjadi berlebihan, bahkan serap menyerap dalam hukum dan aturan negara.
“Semestinya, sebagai pemuda kita harus melihat konteks persoalan bangsa dan negara tidak dalam ranah Ketuhanan semata, sebab ranah kemanusiaan tampaknya akan mewarnai perjalanan kehidupan kebangsaan dan kemasyakatan Indonesia."
Nita Lee
|