Perginya Pelopor Pendidikan Manajemen Indonesia
Saturday, Sep. 17, 2005 Posted: 12:20:01PM PST
Prof Dr Aloysius Maria Kadarman SJ (1918-2005) meninggal dalam usia menjelang 87 tahun di Nijmegen, 3 September lalu. Kepergiannya seolah lewat begitu saja, padahal dalam rentang waktu lebih dari 40 tahun di Indonesia, dia menorehkan jejak langkah. ”Dia pelopor pendidikan manajemen di Indonesia,” kata ahli manajemen Anugerah Pekerti, Kompas memberitakan.
Misa arwah di Unika Atma Jaya, Jakarta, Jumat (16/9), mengenang kembali jejak langkah almarhum. Nukilan kisah Romo Kadarman yang sosoknya tinggi besar, bersuara bariton lengkap dengan aksi-aksinya, disampaikan Pastor Djitopandriyo SJ.
”Dia seorang intelektual, tetapi punya perhatian besar pada orang kecil. Dia teolog, tetapi juga ekonom. Itulah kontroversinya,” kata Djitopandriyo.
Sebutan-sebutan itu dijabarkan Anugerah Pekerti, murid dan kolega yang bekerja sama dengannya lebih dari 30 tahun, seperti hadirnya Sekolah Tinggi Manajemen (sekarang Pusat Pembinaan Manajemen), lembaga pendidikan yang didirikan Romo Kadarman bersama Bahder Djohan, IJ Kasimo, dan AM Tambunan pada tahun 1967. Inilah sekolah tinggi manajemen swasta pertama di Indonesia, sebelum lembaga pendidikan serupa menjamur.
Sekolah Tinggi Manajemen dikonsep untuk menyatukan orang yang berbeda-beda keyakinan, suku, dan ras. Menawarkan peluang belajar bagi orang muda untuk menjadi manajer dengan kepekaan etika.
Kadarman juga ikut mempersiapkan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru, sekarang Universitas Sanata Dharma.
Yunita Tjokrodinata
|