Tuntut Kesejahteraan, Dosen dan Karyawan FK-UKI Mogok Kerja
Thursday, Sep. 15, 2005 Posted: 8:59:37AM PST
Aktivitas belajar mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (FK-UKI) sejak Rabu pagi terhenti sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Ratusan staf pengajar dan karyawan FK-UKI melakukan mogok kerja di halaman Gedung FK-UKI, Rabu (14/9) pagi .
Mereka menuntut yayasan menaikkan kesejahteraan yang selama ini sangat tidak layak dan di bawah standar rata-rata fakultas kedokteran universitas swasta lainnya.
Perbandingan gaji yang diterima mereka 1 : 3. Staf pengajar yang sudah bekerja 10 tahun hanya menerima Rp 1,2 juta, 20 tahun Rp 1,3 juta, 25 tahun Rp 1,5 juta, dan di atas 30 tahun hanya Rp 2,2 juta.
Dalam aksi tersebut, para pengajar dan karyawan membentangkan berbagai spanduk yang isinya mengecam sikap dan kinerja yayasan yang sangat amburadul. Spanduk itu salah satunya berbunyi : “Yayasan UKI dimana akuntabilitasmu, transparansimu, kejujuranmu dan rasa kemanusianmu. Kami tidak mau jadi sapi perahan. Uang masuk mahasiswa baru ratusan juta. Tapi, gaji kami sangat tidak Layak. Tidak usah lagi ada tim. Semua itu hanya omong kosong”.
Menurut Koordinator Pelaksana Lapangan Aksi Mogok Kerja Dr. dr. Togi Sinaga, demo ini merupakan puncak kekecewaan para staf pengajar dan karyawan di FK-UKI. Selama ini rasa kecewa itu sudah dinegosiasikan oleh yayasan, namun mereka tidak pernah memberikan respons positif.
Menurutmnya aksi ini tidak jelas akan berlangsung sampai kapan. “Kalau yayasan merespons dan memperbaiki kesejahteraan kami, kami akan berhenti,” kata Togi Sinaga.
Diakui, aksi ini sudah diberitahukan sebelumnya kepada orang tua mahasiswa dan mahasiswa, Departemen Tenaga Kerja, maupun kepolisian jauh-jauh hari sebelumnya.
Para mahasiswa sendiri memberikan dukungan penuh pada aksi yang digelar oleh staf pengajar dan karyawan FK-UKI. Mereka terlihat menghadiri aksi ini dengan terus meneriakkan supaya yayasan dibubarkan dan segera memenuhi tuntutan para pendemo.
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh dr. Marisi Siregar, dosen bagian Histologi kepada SH saat ditemui di sela-sela demo. Menurutnya kinerja yayasan sangat buruk. Selain itu, kondisi fasilitas belajar-mengajar, mulai ruang kuliah, laboratorium, maupun sarana kepaniteraan di RS FK UKI sebagai rumah sakit pendidikan sudah tidak sebanding dengan kondisi dan biaya pendidikan yang dipungut oleh pihak yayasan.
Selama ini sektor keuangan juga dipegang sepenuhnya oleh pihak yayasan dan pihak rektorat tidak diberi kesempatan mengembangkan FK. “Kondisi UKI saat ini sudah mengarah kepada kehancuran. Secara menyeluruh hal itu bisa dilihat dari menurunnya jumlah calon mahasiswa baru yang tahun ini hanya 500 orang. Kondisi fisik bangunan, sarana, dan prasarana yang ada juga sangat buruk. Di samping rendahnya tingkat kesejahteraan staf pengajar maupun karyawan FK-UKI. Sekarang ini tidak ada beasiswa untuk melakukan penelitian maupun untuk mendapatkan gelar kesejahteraan tingkat II maupun tingkat III,” tambahnya
Dikatakan, jajaran staf dan karyawan meminta perbaikan fasilitas belajar mengajar, termasuk rumah sakit, mengoptimalkan investasi intelektual, pemberdayaan segenap aset intelektual serta perbaikan kesejahteraan. “Jika dalam waktu paling lambat dua minggu dari hari ini permintaan tidak dipenuhi, kami akan menghentikan segala aktivitas kerja di FK- UKI,” paparnya.
Next Page: 1 | 2 |
Eva N.
|