Pendeta Wanita Menyemangati Lulusan Baptis Untuk Menemukan Suara Sebenarnya
Wednesday, Jun. 2, 2004 Posted: 2:47:47AM PST
RICHMOND, CA -- Pdt.Sonja Philips, yang dikenal dalam penerimaan tantangan yang sulit saat dia melawan usaha dari asosiasi Baptis Lokal untuk mengeluarkan dia dari mimbar gereja karena dia seorang wanita, berbicara pada pemulaan Seminari Teologi Baptis di Richmond mengatakan suara Allah yang asli perlu dibedakan diantara suara lain dari kehancuran masal yang bersaing untuk perhatian orang-orang pada masyarakat saat ini.
"Mendengar suara yang asli, menyenangkan dan penuh kasih dari seorang yang memanggil kita menjadi mahluk," dia mengatakan kepada ke 36 lulusan yang menerima gelar keagamaan pasca sarjana dan doktor.
Dia menekankan bahwa saat ini adalah waktu dimana suaranya dan mereka yang lulus dibutuhkan sebagaimana yang ia jelaskan bahwa suara termasuk CD dan DVD player, TV realitas menunjukkan bahwa tidak banyak yang bisa dilakukan dengan realitas dan orang-orang yang berusaha menahan perubahan.
Philip saat ini melayani Gereja Baptis Pusat di Pantai Dayton, FI. dengan suaminya, Dave sebagai, pendeta pendamping.
Saat Philip menolak untuk turun sebagai pendeta pendamping setelah di perintahkan untuk itu oleh pemerintahan Asosiasi Baptis Halifax di Pantai Daytona, dan gerejanya dikeluarkan dari Asosiasi .
"Apa yang paling menyedihkan saya adalah mereka mengatakan bahwa Allah tidak membutuhkan saya lagi, "katanya.
Mereka menginjilkan bahwa saya melakukan dosa yang besar."
Ia bertanya lalu apakah suaranya diperlukan, dan mengatakan bahwa ia merasa tidak mencukupi, seperti yang Yeremia rasakan saat Tuhan mendekatinya melalui nabinya.
"Apakah kita benar-benar dibutuhkan?"tanyanya."Jawabannya ada di sekitar ya. Ya, ya, ya. Kita semua dibutuhkan untuk memberikan suara kita kepada seluruh dunia, tidak masalah dimana kita melayani."
Collen Swingle -Titus, asosiasi pendeta dari Gereja Baptis di Waynesboro yang menerima gelar pasca sarjana keagamaan, mengatakan perkataan Philip mengenai kebutuhan untuk menyemangati dia.
Swingloe-Titus mengatakan apakah yang membuat sulit untuk menginjil adalah saat dia merasa ia harus mengatakan pada orang-orang apa yang mereka butuh untuk dengar dari pada apa yang mereka ingin dengar.
"Memilih untuk melakukan hal yang benar, "dia mengatakan saat salah satu dari ke empat anaknya bergantung padanya, "bukan berarti bahwa kamu memilih untuk lakukan hal yang mudah."
Yunita Lee
|