Vatikan Kecam Iran yang Menuntut Penghancuran Israel
Tuesday, Nov. 1, 2005 Posted: 2:28:31PM PST
Vatikan telah mencela sebuah pernyataan dari Presiden Iran Mahmoud Ahmadeinejad sebagai sesuatu yang "tidak dapat diterima". Pernyataan itu berisikan sebuah ajakan untuk menghancurkan negara Israel.
Meskipun ia tidak menyebutkan nama pemimpin Iran itu, Joaquin Navarro-Valls, Jurubicara Vatikan, mengutuk "pernyataan-pernyataan tertentu, terutama yang serius dan tidak dapat diterima, di mana hak terhadap keberadaan negara Israel ditolak."
Jurubicara Vatikan mengatakan bahwa warga Israel dan Palestina sama-sama memiliki hak untuk "perdamaian dan keamanan dalam wilayah negara mereka masing-masing."
Beberapa warga Palestina -- yang memiliki tugas untuk menghancurkan Israel menurut Presiden Mahmoud Ahmadinejad -- menolak pernyataan itu.
"Kami telah mengakui negara Israel dan kami sedang menjalankan proses perdamaian dengan Israel, dan ... kami tidak menerima pernyataan-pernyataan dari Presiden Iran," kata Saeb Erekat, negosiator Palestina. "Hal ini tidak dapat diterima."
Para pemerintahan Eropa mengutuk komentar-komentar dari Ahmadinejad, dengan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair mengatakan bahwa mereka meningkatkan keprihatinan-keprihatinan rejim klerik adalah sebuah ancaman bagi keamanan global dan bahkan dapat menimbulkan permohonan-permohonan untuk tindakan pencegahan terhadap Iran.
"Saya belum pernah menemukan sebuah situasi (dengan) presiden dari sebuah negara mengatakan mereka ingin menghabisi negara lain, " kata Blair kepada wartawan hari Kamis.
Presiden Perancis Jacques Chirac mengatakan pernyataan itu "sama sekali tidak bertanggungjawab" dan Sekretaris Jendral PBB Kofi Annan menyatakan "kekagetan"nya, dalam sebuah yang kecomelan yang aneh dari sebuah negara anggota PBB.
Ahmadinejad juga menujukan kemurkaannya pada negara-negara seperti Mesir dan Yordania yang memiliki hubungan-hubungan resmi dengan Israel, dan negara-negara Islam lainnya yang maju menuju akomodasi.
"Siapa pun yang mengakui Israel akan terbakar dalam api kemarahan negara Islam," katanya pada sebuah konferensi "Dunia Tanpa Zionisme".
Sebuah pertemuan terobosan bulan lalu antara perdana menteri Israel dan perdana menteri Pakistan, sebuah negara Islam garis keras, mendorong harapan-harapan Yerusalem untuk melumerkan kebekuan hubungan dengan negara-negara Muslim lainnya.
Dari Italia, pada tanggal 3 November 2005 pukul 9 malam waktu setempat akan diadakan sebuah demonstrasi besar-besaran di kota Roma dalam menentang pernyataan presiden Iran. Demonstrasi ini diorganisasikan oleh harian Italia "Il Foglio" dan tabloid mingguan Italia "TEMPI".
Sumber: Mirifica
Eva N.
|