Potongan Gulungan Kitab Suci Ditemukan di Gurun Yudea
Temuan itu memberikan harapan masih banyak di benda peninggalan di Gurun Yudea
Tuesday, Jul. 19, 2005 Posted: 12:17:38PM PST
|
Foto ini dibuat oleh arkeolog Israel Chanan Eshel hari Jumat, 15 Juli 2005, menunukkan sebuah fragment dari sebuah gulungan kuno kitab Torah yang mengandung ayat dari Kitab Imamat, diungkapkantelah ditemukan tahun lalu di sebuah gua 'pengungsi' di Nachal Arugot, sebuah lembah gurun di Laut Mati. (AP Photo, Ho) |
Suatu pertemuan rahasia dengan seorang Bedouin di sebuah pdang gurun Yudea telah mengantar ilmuwan pada penemuan dua potongan gulungan perkamen tua yang berusia hampir 2000 tahun. Ini adalah penemuan pertama yang terjadi dalam dekade ini.
Dua potongan perkamen dari kulit hewan itu memiliki tulisan dalam bahasa Ibrani dan berisi ayat-ayat dari Kitab Imamat, bagian dari Perjanjian Lama. Potongan perkamen itu diduga dibawa ke gua pengungsian di Nachal Arugot, sebuah lembah dekat Laut Mati dimana orang-orang Yahudi bersembunyi dari jajahan Romawi pada abad kedua.
Gulungan kitab ini telah diperiksa Badan Antik Israel untuk melihat keasliannya. Sebelumnya, beberapa relik yang berisi tulisan - termasuk sebuah peti mati yang dikatakan milik saudara Yesus, Yakobus - diketahui sebagai barang palsu.
Profesor Chanan Eshel, arkeolog dari Universitas Bar Ilan, Tel Aviv, Israel, AP memberitakan, menyatakan bahwa temuan itu memberikan harapan masih banyak di benda peninggalan di Gurun Yudea.
Arkeolog dan peneliti Kitab Suci, Steven Pfann, mnegatakan, bila potongan perkamen itu asli, maka ia sesungguhnya tidak akan banyak memberi perubahan pada pemahaman mengenai Kitab Suci. "Yang membuatnya istimewa adalah bahwa ini adalah penemuan baru," katanya. "Ini adalah pertama kalinya kami melihat peninggalan dari selatan sejak 1960-an."
Diceritakan Eshel, ia melihat potongan perkamen itu pertama kali tahun lalu dalam pertemuan rahasia di suatu bekas stasiun polisi dekat Laut Mati. Seorang Bedouin yang ditemuinya menawarkan potongan perkamen yang didapat di pasar gelap seharga 20.000 dollar AS.
Temuan itu menggembirakan sekaligus mengecewakan Eshel yang telah mencari-cari peninggalan bersejarah di Gurun Yudea sejak 1986. "Saya kecewa karena mereka yang mendapatkannya, bukan saya. Namun saya juga gembira karena ternyata ada peninggalan di sana," katanya.
Lalu pada bulan Maret 2005, Eshel bertemu dengan orang Bedouin yang sama, dan ternyata ia masih memiliki potongan perkamen itu. Eshel kemudian membelinya seharga 3.000 dollar AS dengan uang yang diperoleh dari Universitas Bar Ilan, lalu memberikannya pada Badan Antik Israel.
"Seorang peneliti sebenarnya tidak membeli barang antik, tapi mencarinya" kata Eshel. "Tapi saya melakukannya karena tidak ingin barang itu hilang atau dijual ke kolektor pribadi."
Temuan itu merupakan potongan gulungan ke 15 yang ditemukan di sana, dan berasal dari periode pemberontakan Yahudi melawan Romawi yang disebut "Bar Kochba". Potongan ini sendiri merupakan satu-satunya yang berisi ayat-ayat dari Leviticus.
Sebelumnya, lebih dari 1.000 teks kuno - yang secara keseluruhan dikenal sebagai Gulungan Laut Mati (Dead Sea Scrolls) - telah ditemukan antara tahun 1947 dan 1956 di 11 gua di pantai barat Laut Mati.
Perkamen yang disebut sebagai Dead Sea Scrolls yang disebut di atas, ditulis oleh Essenes, sebuah sekte monastic yang menghubungkan Yudaisme dengan Kristiani awal. Gulungan ini berisi lebih dari 1.000 teks kuno, dan ditemukan setengah abad lalu di gua-gua sekitar Qumran di Tepi Barat. Dead Sea Scrolls dianggap sebagai salah satu temuan paling signifikan di Tanah Suci.
Next Page: 1 | 2 |
Eva N.
|