Kelompok-kelompok Religius Meminta Pendanaan G7 untuk Melawan HIV/AIDS di Afrika
Monday, May. 23, 2005 Posted: 9:50:00PM PST
|
Mantan presiden Afrika Selatan Nelson Mandela dan Presiden AS George W. Bush bertemu di Gedung Putih, Washington, DC. Mandela sedang menekan prioritasnya untuk memerangi HIV/AIDS di Afrika. (AFP/Paul Richards) |
Universal Evangelistic Ministries (UEM) telah meluncurkan kampanye pendidikannya untuk menurunkan penyebaran wabah HIV/AIDS di Liberia di benua Afrika bagian barat.
Selama kampanye itu, pemimpin tim UEM mempromosikan program pendidikan AIDS UEM kepada kawula muda dan menantang mereka untuk mengaplikasikan pengetahuan yang diraih melalui program itu untuk mempunyai kehidupan yang sehat dan panjang.
Di banyak negara di Afrika AIDS adalah penyebab kematian uatama, dan Afrika menghadapi perjuangan untuk mengatasi wabah itu seiring bertambahnya jumlah orang yang terinfeksi. Seperti contoh, AIDS telah menjadi penyebab utama kematian di Afrika Selatan mengambil sekitar 30 persen dari level nasional. Statistik itu dikeluarkan tahun 2000 dan jumlah kematian karena AIDS telah meningkat tajam selama beberapa tahun terakhir.
Situasinya telah mendatangkan kepedulian besar dari banyak inisiatif-inisiatif internasional yang bertujuan untuk menghentikan penyebaran penyakit itu. Akan tetapi, untuk membawa banyak inisiatif itu membutuhkan pendanaan, dan ini telah menjadi sumber kekawatiran utama dalam menangkal penyebaran virus itu. Paul Zeitz dari Global AIDS Alliance berkomentar: "Ada krisis mendesak pada level global dan itu adalah krisis akan pendanaan."
Juga, pejabat-pejabat PBB mengatakan, perjuangan melawan penyakit itu berada dalam bahaya karena kurangnya pendanaan. Pertemuan Sidang Umum PBB akan diadakan 2-3 Juni dan situasi dari peperangan melawan HIV/AIDS akan didiskusikan.
Dana tahun lalu mencapai US$6.1 milyar, akan tetapi uang yang dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan masa depan telah diprediksi oleh UNAIDS, sekitar US$12 milyar. Jumlah itu akan dibutuhkan tahun ini untuk menyediakan bantuan yang diperlukan. Akan tetapi, pendanaan diperkirakan tidak akan meingkat, dan ini akan meninggalkan situasi tidak terpecahkan dan kekurangan sekitar US$6 milyar akan terjadi.
Stephen Lewis, utusan khusus PBB untuk HIV/AIDS di Afrika mengatakan, "Itu merupakan suatu kecarutan dan sebuah penghinaan internasional yang memalukan bahwa kita harus memperjuangkan secara relatif jumlah uang yang kecil untuk menyelamatkan nyawa jutaan orang dimana sekarang kita menghabiskan jutaan dolar untuk persenjataan dan sekitar 300 milyar dolar untuk Afghanistan dan Irak."
"Kami hanya membicarakan jumlah uang, maksimal $20 milyar sampai 2007, untuk menyelamatkan beberapa juta jiwa. Ada sebuah pukulan keras yang amat menakutkan," tambahnya.
Ann-Louise Colgan dari kelompok pembelaan Africa Action mengatakan, "Perkiraan pendanaan yang diperlukan untuk membalik ombak wabah HIV/AIDS di Afrika dan secara global, sebenarnya sangat sederhana saat dibandingkan dengan sumber-sumber luas yang untuk pengeluaran militer negara-negara terkaya di dunia."
Donatur utama yang mendukung adalah Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang, tetapi Zeitz menggambarkan mereka "kikir".
Menurut Lewis, perubahan situasi akan tergantung pada pertemuan dari Group of Seven (G-7): Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Jepang, Kanada, dan Italia, yang akan diadakan bulan Juli dan diketuai Perdana Menteri Inggris Tony Blair
Next Page: 1 | 2 |
Nofem Dini
|