Umat Muslim dan Kristiani Nigeria Mengancam Akan Memboikot Sensus
Umat Kristiani mengancam jika afilisiasi religius tidak dimasukkan dalam data, Muslim mengancam jika itu dimasukkan.
Wednesday, May. 11, 2005 Posted: 5:13:29PM PST
Para pemimpin umat Muslim dan Kristiani Nigeria sama-sama mengancam akan memboikot sensus populasi di Nigeria, negara di Afrika dengan jumlah penduduk terbanyak. Umat Kristiani mengancam jika afilisiasi religius tidak dimasukkan dalam data, dan Muslim mengancam jika itu dimasukkan.
Samuel Salifu, sekretaris jenderal dari Asosiasi Kristiani Nigeria, memperingatkan dalam sebuah wawancara dengan Ecumenical News International (ENI), bahwa para pemimpin Kristiani akan memobilisasi pengikut mereka untuk memboikot sensus bulan Desember jika pemerintah Nigeria tidak memenuhi permintaan mereka.
Ia mengatakan, “Selama rencana semula, Komisi Populasi Nasional sudah memasukkan ethnisitas dan agama. Tapi kemudian itu dicoret.”
Salifu mengatakan para pemimpin Muslim memaksa pemerintah Nigeria untuk tidak memasukkan data religius dari questionnaire sensus, “karena para pemimpin Muslim takut kebohongan mereka mengenai Muslim menjadi Mayoritas di negara itu akan nampak jika agama digunakan sebagai salah satu dari demografi di latihan sensus.”
Tetapi Ibrahim Datti Ahmed, presiden dari Mahkamah Agung untuk Sharia di Nigeria, mengatakan kepada ENI, “Kami Muslim merupakan 70- 75 persen dari populasi Nigeria.” Ia memperingatkan bahwa, “jika agama dimasukkan dalam formulir data sensus, Muslim akan memboikot sensus itu.”
Samu'ila Danko Makama, ketua dari Komisi Populasi Nasional mengatakan,” Mempunyai keragaman seperti agama dan ethnisitas dalam sensus populasi kami secara ekonomi diinginkan tetapi secara politik tidak bijaksana.”
Nigeria secara resmi mempunyai populasi sekitar 88,5 juta orang tetapi Program Perkembangan PBB mengatakan ada sekitar 130 juta orang yang hidup di area 924.000 kilometer persegi. Muslim yang kebanyakan tinggal di utara, diperkirakan mencakup sekitar 50 persen dari populasi dan Kristiani, yang kebanyakan tinggal di Selatan, mencakup sekitar 40 persen.
Nofem Dini
|