Kepala Gereja Orthodox Yerusalem Diberhentikan
Karena kasus penjualan tanah kepada pihak Israel
Monday, May. 9, 2005 Posted: 11:53:24AM PST
|
Patriarch Orthodox Yunani di Yerusalem Irineos I terlihat disini pada bulan April 2005 telah secara resmi dipindahkan dari kantor oleh karena penjualan tanah gereja Orthodox yang sangat kontroversial. (AFP/ File/ Gali Tibbon) |
Kepala Gereja Orthodox Yunani Irineos I telah diberhentikan dari jabatannya atas desakan kaum Kristen dan Muslim Palestina setelah munculnya kasus penjualan tanah kepada pihak Israel.
Pemberhentian Irineos berlaku sejak hari Sabtu, 7 Mei 2005, yang diungkapkan Sekretaris Gereja Orthodox Yunani di Yerusalem, Aris Tarchos. "Kami telah menyelesaikan proses pemberhentian Irienos selaku Kepala Gereja," katanya.
Irineos meninggalkan kompleks gereja itu di kawasan tua Jeruselam Jumat petang pekan lalu setelah dua pertiga dari badan kepemimpinan Gereja menyetujui pemecatannya.
Pernyataan Gereja Orthodox Yunani hari Sabtu itu menjadi informasi resmi bahwa Irineos menghadapi tekanan semakin kuat dari jemaatnya sendiri yang keturunan Arab yang memintanya agar mundur. Tekanan dilakukan setelah terungkap pertengahan Maret lalu Irineos melakukan transaksi jutaan dolar penjualan tanah gereja.
Aset milik gereja Orthodox yang terletak di kawasan lama Yerusalem tersebut berpindah tangan lewat suatu transaksi kepada sekelompok pengusaha Yahudi yang diperkirakan melakukan pembelian atas dasar motivasi ideologi.
Irineos telah membantah keterlibatan dirinya dalam penjualan tanah tersebut. Namun, awal pekan lalu mantan manajer keuangan Gereja, yang semula dikambing-hitamkan sebagai dalang penjualan tanah itu, buka mulut bahwa Irineos telah menjual tanah tersebut untuk menyenangkan hati Israel, selain membuktikan dirinya tidak pro-Palestina.
Sinode Orthodox Jerusalem Jumat pekan lalu mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa Irineos "telah didorong oleh setan kepalsuan, salah memahami arti Gereja (dan) secara tidak bertanggung jawab tidak melakukan tindakan penanganan atas aset Gereja."
Irineos dikatakan telah "meletakkan hak-hak serta kehadiran kita di Tempat Suci dalam bahaya."
Menjelang terakhir kali terlihat berada dalam kompleks Gereja, Irineos dikawal ketat sejumlah polisi Israel bersenjata untuk mengambil barang-barangnya sebelum keluar lagi dari halaman Gereja untuk selamanya, menurut sejumlah sumber.
Meski telah dipecat, kalangan jemaat Palestina penganut Orthodox tetap menuntut Irineos diperiksa lebih lanjut walau pemecatannya mendapat sambutan positif. Dimitri Diliani, ketua kelompok kaum Kristiani Palestina nasionalis, mendesak Irineos diadili oleh kalangan Gereja.
"Irineos tak boleh dibiarkan meninggalkan negeri ini sampai ia diperiksa dan diadili oleh pengadilan Gereja," kata Diliani kepada wartawan.
Kasus di lingkungan Gereja Orthodox Yunani Jerusalem itu membuktikan perkiraan selama ini bahwa kaum Yahudi gencar berusaha mengusai tanah Palestina dengan berbagai cara, baik pendudukan dengan dukungan militer maupun pembelian secara diam-diam.
Nofem Dini
|