Yasser Arafat Meninggal
Thursday, Nov. 11, 2004 Posted: 4:35:19PM PST
RAMMALAH - Pemimpin Palestina Yasser Arafat meninggal dunia di Rumah Sakit Militer Percy, di Clamart, Paris, Prancis, Kamis (11/11) hari ini, pada usia 75 tahun. Arafat meninggalkan seorang istri bernama Suha Tawil Arafat (41) dan seorang anak hasil perkawinan mereka, Sahwa.
Berita kematian Arafat disampaikan secara resmi oleh Menteri Kabinet Palestina, Saeb Erekat, dan beberapa pejabat Palestina, termasuk kemenakan laki-laki Arafat, Nasser Al-Kidwa, kepada The Associated Press, hari ini di Ramallah, Tepi Barat.
Kamis siang ini, jenazah Arafat sedang disiapkan untuk diterbangkan ke Kairo, Mesir, untuk mendapat upacara penghormatan terakhir, dan selanjutnya akan dibawa ke Ramallah untuk dimakamkan.
Tayeb Abdel Rahim, seorang pembantu dekat Arafat, mengatakan, Yasser Arafat meninggal dunia para pukul 03.30 pagi waktu Paris. Arafat yang memimpin Palestina selama empat dekade menderita penyakit yang tidak diketahui hingga ajal menjemputnya.
Juru Bicara Rumah Sakit Militer Percy, Jenderal Christian Estripeau, mengatakan, Yasser Arafat meninggal dunia di ruang perawatan intensif sekitar pukul 03.30 pagi waktu setempat.
"Presiden Yasser Arafat, Presiden Otoritas Palestina telah meninggal dunia di Rumah Sakit Militer Percy di Clamart, pada 11 November 2004, pukul 03:30," kata Jenderal Estripeau.
Arafat yang menderita sakit sejak tiga minggu lalu, diterbangkan ke Rumah Sakit Militer Percy di Paris, pada 29 Oktober lalu. Pada mulanya Arafat disebutkan menderita flu berat, tapi dari hasil diagnosa diketahui kondisi darah dan sistem pencernaannya tidak normal. Ketika tiba di Paris dan mendapat perawatan medis intensif, Arafat dikabarkan menderita leukemia, mati batang otak, gagal liver, pendarahan di otak dan terakhir dalam keadaan koma selama beberapa hari.
Batang otaknya tidak berfungsi, hanya jantung dan sistem pernapasannya yang normal, tapi itupun ditopang dengan bantuan alat pernapasan, kata beberapa pejabat Palestina.
Sebelumnya, Perdana Menteri Prancis Jean-Pierre Raffarin, Rabu (10/11) malam mengatakan, hidup pemimpin Palestina tersebut kini berada dalam "jam-jam terakhir". "Saya berharap kita dapat menghargai jam-jam terakhir seorang pria yang sudah mendekati ajalnya," kata Raffarin kepada stasiun televisi France-2.
Pengumuman kematian pemimpin Palestina yang berusia 75 tahun itu dilakukan setelah empat pejabat tinggi Palestina kembali dari Rumah Sakit Militer Percy di Clamart, Paris, tempat Arafat dirawat selama 13 hari.
Warga Berduka
Warga Palestina di Ramallah sudah mengetahui dan menerima kenyataan bahwa hidup pemimpin mereka tidak akan lama lagi. "Rakyat di sini sudah mengetahui bahwa dia telah meninggal dunia, tapi mereka tahu para pemimpin Palestina akan mengatakan sesuatu dengan cara yang berbeda," kata Fadi Houri (31), warga Ramallah.
"Kemarin saya sangat kaget dan menangis, tapi kini kami semua menanti pengumuman resmi (tentang kematian Arafat)," katanya seperti dilaporkan kantor berita AFP.
"Abu Ammar (Arafat) telah meninggal dunia. Inilah akhirnya," kata Rassim Zarur (26), sopir taksi dari Kota Jenin.Taisser Bayoud Tamimi, ulama besar Islam di Palestina, sejak hari Rabu sudah membacakan ayat-ayat suci Al Qur'an di samping tempat tidur Arafat. Ia berada di Prancis untuk berada di samping pemimpin Palestina tersebut.
Next Page: 1 | 2 |
|