Gereja Anglikan Tarik Modal dari Israel
Tuesday, Sep. 28, 2004 Posted: 10:26:58PM PST
Beberapa pemimpin Gereja Anglikan merekomendasikan penarikan modalnya dari Israel, demi mendesak negara itu melonggarkan tekanannya atas Palestina. Demikian seorang pejabat gereja itu mengatakan Kamis (23/9). Pernyataan yang disiarkan Jumat (24/9) pagi menyebutkan sebanyak 29 dioses Gereja Anglikan Israel menyatakan akan menarik modalnya dari negeri itu, akibat tekanan politik Israel selama empat tahun terhadap Palestina.
Menurut harian Sinar Harapan, tekanan itu disebut oleh Gereja Anglikan Israel sebagai kondisi yang amat menindas dan menderitakan rakyat Palestina. Rekomendasi divestasi modal dari Israel itu juga diajukan oleh Gereja-gereja Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru.
Direktur Pembangunan Diosis Episkopal Jerusalem Nancy Disnmore, hari Jumat (24/9) menyebutkan delegasi Gereja Anglikan itu berkeliling ke Israel dan Tepi Barat (Palestina) pekan ini. Tur itu untuk memantapkan kesimpulan mereka mengenai kondisi buruk akibat konflik selama 4 tahun terakhir akibat konflik antara Israel dengan Palestina.
Rekomendasi penarikan modal itu akan dibuat dalam pertemuan Dewan Konsultasi Anglikan di Wales tahun depan. Dewan itu memiliki perwakilan di 38 provinsi masyarakat Anglikan.
Dinsmore mengatakan dia tidak mengetahui seberapa besar modal Gereja-gereja Anglikan yang ditanam di Israel. Namun banyak tokoh Palestina maupun Arab di seluruh dunia yang menyambut baik rencana divestasi tersebut. Pola divestasi gereja pernah digunakan untuk menentang dan mengakhiri rezim apartheid di Afrika Selatan.
Kunjungan keliling Israel dan Tepi Barat menunjukkan kepada para wakil Anglikan tentang betapa buruknya situasi akibat pendudukan atas wilayah-wilayah Palestina, ujar kelompok itu dalam website mereka.
Pernyataan tanpa disertai rincian jumlah modal yang akan ditarik, karena belum semua dari 29 perwakilan menandatangani divestasi sebagai pilihan gereja mereka, ujar Dinsmore. Sejauh ini belum ada komentar dari para pejabat Israel mengenai langkah penentangan yang diambil oleh ke-29 dioses Anglikan tersebut.
Jenny Te Paa pemimpin delegasi Selandia Baru mengatakan gereja semakin meningkatkan simpatinya atas Palestina. Tampaknya Dewan Konsultasi akan menerima gagasan tentang penarikan modal dari Israel itu, kata Te Paa.
Delegasi saat mengunjungi Tepi Barat bertemu dengan Pemimpin Otoritas Palestina Yasser Arafat dan perwakilan Gereja-gereja Palestina. Wakil-wakil Anglikan yang juga menemui aktivis sosial Israel dan sejumlah warga Arab Israel, tidak mengadakan kontak dengan para pejabat Israel.
Nancy Dinsmore mengatakan para pejabat Kementrian Luar Negeri Israel tak dapat menemui delegasi, karena pada waktu bersamaan sedang berlangsung hari raya Yahudi.
Delegasi gereja juga mendesak Israel mewujudkan Resolusi PBB yang menyatakan Israel harus menarik dari semua daerah pendudukan (Palestina) yang dicaplok pada perang tahun 1967.
Pejabat-pejabat Anglikan itu mengecam semua kekerasan, dan menyimpulkan semua wajah kekerasan yang menyulut konflik, adalah akibat pendudukan.
Next Page: 1 | 2 |
|