Haiti Diterjang Banjir, 556 Tewas

Tuesday, Sep. 21, 2004 Posted: 10:24:57PM PST

BANJIR DI HAITI: Seorang pemuda menyelamatkan neneknya dari bencana banjir di wilayah Gonaives, Haiti. Akibat banjir dan arus lumpur yang terjadi setelah badai tropis Jeanne melanda negara tersebut, lebih dari 550 orang tewas.

Sedikitnya 556 tewas dan ratusan orang yang lain kehilangan tempat tinggal mereka akibat banjir dahsyat yang melanda Haiti. Mayat sekitar 500 orang yang tewas itu memenuhi sejumlah kamar mayat di Gonaives, Haiti, demikian menurut keterangan Touissant Kongo-Doudou, Juru Bicara Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Senin (20/9).

Sedangkan mayat 56 korban yang lain ditempatkan di rumah jenazah di Port-de-Paix di wilayah utara. Selama satu hari kemarin, para petugas penyelamat berupaya mengambil mayat-mayat dari genangan banjir di kota terbesar nomor tiga di Haiti tersebut. Petugas penyelamat membantu para warga keluar dari rumah mereka, dan memaksa orang-orang yang selamat untuk bermalam di pepohonan, atap-atap mobil,dan atap rumah guna menghindar banjir yang datang terus-menerus akibat Badai Tropis Jeanne.

"Genangan banjirnya tinggi. Jika surut, kami perkirakan akan lebih banyak mayat bisa ditemukan," ungkap Kongo-Doudou. Ketinggian air mencapai tiga meter, yang menyebabkan sejumlah jalanan berubah menjadi sungai-sungai yang dipenuhi sampah, rerongsokan barang, dan bangkai binatang. Sekitar sepertiga dari puluhan mayat yang rumah sakit umum penampung korban banjir Gonaives tampung adalah anak-anak.

Bencana banjir bandang akibat Badai Jeanne itu itu terjadi empat bulan setelah banjir serupa menewaskan lebih dari 3.000 orang di kawasan perbatasan antara Haiti, dan Republik Dominika. Mayat sekitar 1.700 orang ditemukan ketika itu, namun 1.600 orang yang lain dinyatakan hilang atau diasumsikan telah tewas. Badai Jeanne itu terjadi menyusul angin topan Ivan yang menewaskan lebih dari 100 orang, dan menyebabkan kerusakan luas di Karibia, dan negara-negara bagian di kawasan selatan Amerika Serikat pekan lalu.

AP/BBC/E-9