10.000 Orang Beragama Kristen Diperkirakan Tewas Setiap Bulan Di Darfur
Tuesday, Sep. 14, 2004 Posted: 6:40:55PM PST
Sekitar 10.000 orang yang tidak memiliki tempat tinggal, yang rata-rata beragama Kristen, diperkirakan tewas setiap bulan di Darfur, wilayah Sudan yang dilanda kerusuhan, suatu jumlah yang enam kali lebih tinggi daripada tingkat kematian normal, menurut penelitian Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang diumumkan, Senin waktu setempat.
"Apa yang kami dapat dari penelitian ini adalah jumlah kematian antara 6.000 dan 10.000 setiap bulan," kata David Nabarro, pejabat WHO yang bertanggung jawab atas kegiatan kesehatan dalam situasi krisis, kepada wartawan di Jenewa.
Dalam kondisi normal, tingkat kematian penduduk yang bersangkutan diperkirakan sekitar 1.500 per bulan, katanya.
"Sebuah proporsi sangat tinggi dari kematian itu adalah anak anak," kata Nabarro, yang menambahkan bahwa penyebab utama kematian adalah diare karena polusi air, demam, pneumonia dan berbagai luka-luka.
Nabarro menyebut jumlah kematian itu luar biasa tinggi, dengan mengatakan bahwa angka tersebut lebih tinggi daripada selama perang di Timor Timur, Balkan atau Irak pada 1991.
Menurutnya, prioritas utama adalah memperbaiki kondisi kesehatan, akses bagi air bersih dan pengelolaan kamp-kamp di wilayah Sudan barat itu, namun ia memperingatkan bahwa operasi bantuan saat ini mungkin tidak memadai untuk mengatasi skala krisis tersebut.
Penelitian WHO itu dilakukan dengan bantuan dari pemerintah Sudan terhadap 9.000 orang di tiga provinsi Darfur, dimana 1,2 juta orang tinggal dalam kondisi memprihatinkan di kamp-kamp pengungsi.
Nabarro mengatakan, tingkat kematian setiap hari di kalangan orang yang terlantar mencapai 1,5 per 10.000 di Darfur utara, dimana sekitar 380.000 tidak memiliki tempat tinggal, dan naik menjadi 2,5 di kalangan anak-anak di bawah usia lima tahun -- tiga kali lebih tinggi daripada angka kematian rata-rata Afrika.
Tingkat kematian di Darfur Barat, dimana terdapat sekitar 500.000 orang terlantar, mencapai 2,9 per 10.000, atau enam kali dari tingkat rata-rata Afrika, sementara di wilayah selatan mencapai 3,8 -- namun para peneliti hanya bisa menjangkau satu kamp di Darfur Selatan karena alasan keamanan.
Menurut PBB, 50.000 orang tewas di Darfur sejak dua kelompok pemberontak bangkit menentang pemerintah pada Februari 2003, yang segera menyulut penumpasan oleh Khartoum dan milisi Arab.
AFP
|