Sekjen WCC Berbicara Tentang Ekumenisme pada Sidang Umum Konferensi Kristiani Asia
Ia menyarankan gereja-gereja untuk mencari
Wednesday, Apr. 6, 2005 Posted: 6:46:01PM PST
Sekjen Konsili Gereja-gereja Sedunia (World Council of Churches-WCC) Rev Dr Samuel Kobia, menghadiri sidang umum ke 12 dari Konferensi Kristiani Asia (Christian Conference of Asia-CCA) di Chiang Mai, Thailand, yang dimulai Kamis, 31 Maret.
Kobia menyampaikan pidato kunci berjudul "Membangun Komunitas yang Damai untuk Semua" di hadapan perwakilan dari sekitar 100 gereja-gereja Asia. Ia mendesak adanya ekumenisme yang "beresiko, mengadakan perubahan" yang akan membahas isu-isu dan tantangan yang dihadapai oleh dunia saat ini.
Ia mengatakan akar dari gerakan ekumenikal mempunyai kemampuan untuk "membaca tanda-tanda zaman, lebih kedepan daripada anggota-anggota gereja dan masyarakat secara umum".
Trend gerakan ekumenikal saat ini lebih didasarkan pada "dimensi pengalaman dalam iman" yang ia lihat terutama dalam agenerasi yang lebih mudah. Mereka "menyeberangi batas dari tradisi dan membentuk jaringan spiritual dan emosional.
Ia juga memberitahukan kontribusi Asia kepada ekumenisme. Ia menyarankan gereja-gereja untuk mencari "arti baru dan cara baru sebagai gerakan ekumenikal", dengan tujuan untuk melayani keadilan dan kedamaian di dunia, daripada hanya melayani kepentingannya sendiri dan struktur institusional gereja.
Juga pada sidang ini, Dekade untuk Mengatasi Kekerasan (Decade to Overcome Violence-DOV) 2005 tahun ini yang akan berfokus pada Asia dibicarakan. Gereja-gereja lokal dan nasional dan jaringan dalam berbagai level mengadakan proyek-proyek untuk mengatasi kekerasan dan mempromosikan budaya kedamaian, dua-duanya didalam gereja dan masyarakat. Akan ada 2 peristiwa selama fokus DOV di Asia: pertama pada bulan Juli, membawa cendekiawan-cendekiawan bersama dalam fokus tema dan akan diadakan konsultasi DOV yang lebih besar lagi nantinya.
Sementara itu, Asia mempunyai potensi untuk makmur secara ekonomi di masa depan, namun akan meingkatnya penurunan kesehatan dan kekayaan. Hal ini akan membentuk suatu kekerasan di wilayah ini. Skenario potensial ini menjadi salah satu fokus dari wilayah Asia pada tahun 2005 sehingga DOV wilayah Asia akan lebih relevan.
Hal itu disuarakan oleh Rev. Rothangliani R. Chhangte dari American Baptist Churches USA sat peluncuran formal dari DOV Fokus Asia pada tanggal 2 April. Ia menyatakan solidaritas dan pesan dari gereja AS untuk gereja-gereja di Asia.
Fokus DOV pada Asia akan menjadi jendela dimana mata dari dunia dapat melihat bagaimana mengatasi kekerasan sudah dilakukan oleh gereja-gereja di Asia.
Koordinator DOV Rev. Hansulrich Gerber mengatakan, " Tidak terhitung banyaknya orang yang teluka oleh karena kekerasan, dan biayanya sangat tidak mungkin didapatkan."
Ia menambahkan, menurut World Health Organization, sekitar 1.6 juta orang hilang nyawanya akibat kekerasan. Sekitar setengah bunuh diri, sepertiga pembunuhan dan seperlima karena konflik bersenjata.
Sidang umum CCA ke 12 akan berlanjut sampai Rabu, 6 April.
Sandra Pasaribu
|