Di Etikong akan Berdiri Monumen Gong Perdamaian Dunia
"Sanggau telah ditetapkan "The World Peace Committe" (Komite Perdamaian Dunia) menjadi tempat monumen tersebut dan mudah-mudahan pada pada Malam Tahun Baru 2006 atau 1 Januari 2006 sudah dapat selesai didirikan," kata Bupati Sanggau, Yansen Akun
Tuesday, Oct. 11, 2005 Posted: 12:17:51PM PST
Monumen Gong Perdamaian Dunia akan didirikan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat yang berbatasan dengan Tebedu, Sarawak, Malaysia Timur.
"Sanggau telah ditetapkan "The World Peace Committe" (Komite Perdamaian Dunia) menjadi tempat monumen tersebut dan mudah-mudahan pada pada Malam Tahun Baru 2006 atau 1 Januari 2006 sudah dapat selesai didirikan," kata Bupati Sanggau, Yansen Akun Effendy di Pontianak, Sabtu lalu, Antara memberitakan.
Bagi Sanggau, katanya, penetapan dari komite independen itu merupakan penghargaan, dan khususnya bagi Kecamatan Entikong bermakna bahwa di daerah yang berbatasan darat dengan negara tetangga terdapat kedamaian, ketertiban dan tidak ada konflik.
Ia berharap dengan simbol tersebut kelak dapat semakin digaungkan ke negara-negara Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara maupun dunia internasional bahwa di Sanggau, daerah perbatasan antarnegara, sudah tercipta perdamaian dan tempat itu layak menjadi daerah kunjungan.
Oleh karena itu, bupati memandang perlu menyambut penetapan itu tetapi dalam operasionalnya memerlukan tanggapan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. "Sampai sekarang belum ada sambutan dari gubernur, tetapi saya akan usahakanlah," ujar Yansen.
Di tempat yang sama, Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan Pemprov Kalbar Ignatius Lyong mengatakan belum mendapat informasi mengenai rencana pembangunan monumen itu.
Meski demikian ia menyatakan pemerintah provinsi tentu menyambut akan baik dan kalau sudah ada proposal dari Pemerintah Kabupaten Sanggau akan berusaha membantu, tinggal apakah proposal itu diajukan sebelum anggaran diajukan atau sesudahnya.
Kalau proposal baru masuk setelah rencana anggaran dibuat, berarti dananya akan terbatas dan mungkin pula harus masuk ke rencana anggaran terlebih dahulu karena sistem penganggaran sekarang ketat, katanya.
Lyong berharap, "Bila monumen itu jadi didirikan maka orang-orang yang melihatnya akan lebih termotivasi untuk hidup dalam damai sehingga tidak ada lagi orang yang berniat ngebom orang.
"Semoga orang akan tahu dan termotivasi untuk hidup damai sehingga tidak ada lagi yang berniat untuk ngebom orang," katanya.
Eva N.
|