China Tangkap 6 Pemimpin Kristen Bawah Tanah
Polisi menyerbu sebuah misa di "gereja rumah" yang dihadiri sekitar 100 umat pada Minggu pagi (6/11) di desa Nantan, wilayah Wuyang, dan menangkap enam pemimpinnya
Wednesday, Nov. 9, 2005 Posted: 1:11:15PM PST
Enam pemimpin Kristen ditangkap di provinsi Henan, China tengah, sementara pemerintah terus melakukan penindasan terhadap gereja-gereja bawah tanah.
Polisi menyerbu sebuah misa di "gereja rumah" yang dihadiri sekitar 100 umat pada Minggu pagi (6/11) di desa Nantan, wilayah Wuyang, dan menangkap enam pemimpinnya, kata kelompok Asosiasi Bantuan China yang berpusat di Texas itu, Selasa (8/11), Antara memberitakan.
Hingga Senin (7/11), empat orang dibebaskan namun polisi mengatakan bahwa dua orang masih ditahan dan tidak akan dibebaskan kecuali jika mereka berjanji menghentikan pertemuan-pertemuan semacam itu, kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan.
Pihak kepolisian setempat belum bisa dihubungi untuk diminta komentar mereka dan seorang polisi di biro urusan agama Wuyang membantah mengetahui insiden tersebut.
Kelompok hak asasi itu mengatakan, sekitar 12 anggota dan pemimpin gereja-gereja rumah ditangkap di lima kota di provinsi Hunan, China tengah, sejak Juli.
Beberapa dari mereka, anggota sebuah kelompok terkenal yang disebut Kemitraan Gospel China, disiksa dan diseret oleh agen-agen Keamanan Negara dalam upaya mengorek keterangan dari mereka, katanya.
Beberapa orang dipaksa memata-matai gereja dan diancam bahwa anggota-anggota keluarga mereka akan dibunuh jika mereka tidak bekerja sama, katanya.
Badan Keamanan Provinsi Hunan menolak berkomentar mengenai hal itu Selasa dan laporan tersebut belum bisa dikonfirmasi secara indipenden.
Pemerintah komunis China mengawasi secara ketat semua kegiatan keagamaan dan menekankan bahwa orang Kristen bisa beribadah secara resmi hanya di gereja-gereja yang ditentukan negara, dan polisi seringkali menangkap mereka yang membangkang ketentuan tersebut.
Jutaan orang memilih datang ke gereja-gereja rumah atau bawah-tanah yang tidak terdaftar di pemerintah dan menolak campur tangan para pejabat.
Banyak pemimpin gereja-gereja ini ditangkap dan dipenjarakan dan gereja-gereja itu juga diserbu dan ditutup untuk selamanya.
Eva N.
|