Uskup Wafat, Keuskupan Menghadapi Ketidakpastian
Tuesday, Oct. 5, 2004 Posted: 3:29:28PM PST
ZHOUZHI, Cina -- Kematian Uskup Zhouzhi Mgr Alfonsus Yang Guangyan (yang diakui Vatikan), 4 September, membuat keuskupan yang dipimpinnya itu berada dalam ketidakpastian, kata sumber-sumber Gereja.
Menurut Pastor Zhao Yinsheng (kepala Paroki Katedral Zhouzhi), Uskup Yang meninggal dunia 4 September di usia 75 tahun setelah mengalami koma sejak Agustus. Zhouzhi, Propinsi Shaanxi, berjarak sekitar 950 kilometer barat daya Beijing.
Karena tidak ada calon dinominasi atau dipilih sebagai pengganti uskup itu, maka Pastor Zhao mengatakan bahwa untuk sementara ia menangani berbagai urusan keuskupan dan ia akan memberi laporan kepada Uskup Xi'an Mgr Anthony Li Du'an yang tinggal sekitar 70 kilometer ke arah timur. Kota Xi'an merupakan ibukota propinsi.
Karena Uskup Yang tidak bisa menangani keuskupannya setelah ia menjadi lumpuh dan diopname pada tahun 2002, dan sejak saat itu situasi Gereja setempat mulai tidak teratur, kata Pastor Zhao kepada UCA News, 22 September. Dia mengatakan, "terlalu banyak orang memiliki terlalu banyak pendapat" menyangkut berbagai hal mengenai Gereja.
Beberapa sumber Gereja lainnya mengatakan kepada UCA News, urusan Keuskupan Zhouzhi itu "rumit" sekarang ini. Keuskupan itu mempunyai sekitar 60.000 umat Katolik dan sekitar 50 imam, 10 dari mereka sedang menjalani tugas belajar di Cina maupun di luar negeri.
Keuskupan Zhouzhi terkenal sebagai ladang panggilan (religius). Diperkirakan sekitar 300 imam yang tersebar di Cina berasal dari keuskupan itu.
Situasi yang tidak menentu di sana menimbulkan keprihatinan bahkan di antara para uskup di keuskupan-keuskupan tetangga. Para uskup mendorong para imam dan umat di keuskupan itu untuk bersatu, kata Pastor Zhao.
Misa pemakaman 11 September dipimpin oleh Uskup Li bersama Uskup Weinan Mgr Tong Changping dan Uskup Sanyuan Mgr Joseph Zong Huaide. Weinan dan Sanyuan berada di Shaanxi, dekat Xi'an.
Di akhir Agustus, Pastor Yang Xiaoting dari Zhouzhi (murid Uskup Yang di sekolah menengah dan di seminari) mengatakan kepada UCA News, uskup itu tidak bisa makan atau minum, dan hanya bertahan pada gizi yang dimasukkan melalui infus.
Menurut Pastor Yang, imam pertama di Cina daratan yang mendapat gelar doktor sejak tahun 1980-an, fenomena aksi panggilan yang berhasil di Zhouzhi itu tidak lepas dari sejarah keuskupan itu. Zhouzhi dijadikan prefektur tahun 1932. Bahkan sebelum Cina dikuasai Komunis 1949, Zhouzhi dipimpin oleh klerus asal Cina dan saat itu dia sudah memiliki lebih dari 50 klerus asli Cina. Setelah pemerintah mengizinkan agama untuk hidup kembali di akhir 1970-an, para imam sepuh yang dipenjarakan kembali ke keuskupan itu dan dengan kuat mendorong kaum muda Katolik untuk mempertimbangkan panggilan imamat, lanjutnya.
Uskup Yang dilahirkan dalam sebuah keluarga Katolik pada 9 September 1928. Dia masuk seminari menengah tahun 1944. Empat tahun kemudian, dia meneruskan studinya ke seminari tinggi di Xi'an, dan ditahbiskan imam tahun 1955. Empat puluh tahun kemudian yaitu 1995, ia menjadi uskup Zhouzhi.
Next Page: 1 | 2 |
|