Pastor Tentara Pertimbangkan Peniadaan Pangkat
Thursday, Sep. 23, 2004 Posted: 10:17:50AM PST
QUEZON CITY, Filipina -- Para imam Katolik di Filipina yang melayani angkatan bersenjata dan kepolisian nasional sedang mempertimbangkan sebuah saran untuk menghilangkan pangkat bagi para pastor militer.
Uskup Agung Lipa Mgr Ramon Arguelles menyampaikan saran tersebut kepada para pastor tentara sebelum ia mengakhiri masa jabatannya sebagai uskup dari Keuskupan Militer bulan Juli lalu, kata Monsignor Cesar Salomon. Uskup agung yang masih menjabat sebagai administrator Keuskupan Militer itu mengangkat Monsignor Salomon sebagai wakil vikaris keuskupan itu.
Keuskupan Militer itu melayani semua anggota militer dan para pegawai sipil dari Angkatan Bersenjata Filipina dan Kepolisian Nasional Filipina. Keuskupan Militer berbasis di Camp Aquinaldo, Quezon City, timur laut Manila.
"Dalam militer, bisa dipelajari sistem kekuasaan dan hierarki komando," kata Monsignor Salomon kepada UCA News, 3 September. Kebanyakan tentara tidak akan menyimpang dari rantai komando itu, katanya. Ditambahkan, sistem itu "meminta diam dengan hormat untuk taat kepada seorang tentara senior."
Militer tidak ikut campur dengan apa yang dikotbahkan seorang pastor secara langsung, tapi para tentara senior bisa "mengacaukan nilai-nilai Injil," kata Monsignor Salomon.
Pangkat militer seringkali tidak cocok dengan pelayanan seorang imam sebagai kapelan, lanjutnya. Pangkat militer seringkali mempersulit seorang tentara senior untuk berbicara dengan seorang imam yang adalah seorang tentara yunior.
Uskup Agung Arquelles berbicara dengan UCA News 9 September dari Lipa, selatan Manila, soal masalah itu. "Kadang-kadang dalam militer, di mana para pastor tentara punya pangkat, para pastor lebih setia terhadap barisan komando daripada kepada uskup mereka," katanya. Dalam kasus semacam itu, "peran mereka sebagai guru dan penuntun ke kehidupan moral dan spiritual tidak seutuhnya terpenuhi."
Filipina memiliki 80 pelayan rohani militer, lima beragama Islam, tiga dari Gereja Independen Filipina, 10 dari Gereja Protestan, dan sisanya beragama Katolik.
Monsignor Salomon mengatakan kepada UCA News, sekelompok pastor tentara senior bertemu 1 September dan membahas saran Uskup Agung Arquelles itu. Namun implikasi dari saran itu terhadap gaji para pastor tentara belum sepenuhnya dianalisa.
Semua pastor yang menjadi pastor tentara mendapat pangkat dan hak khusus dari komandan militer. Mereka menerima gaji bulanan sebesar 17.334 peso (US$309). Promosi, gaji, dan tunjangan disesuaikan pangkat mereka. Pangkat tertinggi yang bisa mereka capai adalah kolonel, dengan gaji 19.499 peso per bulan.
Dalam sarannya, Uskup Agung Arquelles juga mengharapkan agar pemimpin Keuskupan Militer mendapat wewenang untuk yurisdiksi Gereja.
"Saya maupun para vikaris dan uskup militer sebelumnya tidak bicara soal penugasan para pastor tentara, tapi orang-orang sebelum saya nampaknya tidak mengeluh," katanya.
Ia menceritakan bahwa ketika ia menjadi pemimpin Keuskupan Militer tahun 1995, ia meminta "agar setidaknya saya dikonsultasikan soal penugasan para imam saya." Namun selama hampir sembilan tahun masa jabatannya, katanya, ia tidak diikutsertakan dalam pengambilan keputusan soal penugasan para pastor tentara.
Next Page: 1 | 2 |
|