Wanita Hindu Bantu Bina Iman Katolik Di India
Thursday, Sep. 23, 2004 Posted: 10:17:48AM PST
BANGALORE, India -- Durga Devi rutin mengunjungi pura dan memuja dewa-dewi Hindu di sebuah ruang doa di rumahnya, tapi dalam karyanya ia membantu merancang program-program liturgis untuk Gereja Katolik.
Wanita Hindu berusia 45 tahun itu adalah staf paling senior di Pusat Liturgi, Kateketik, dan Biblika Nasional. Di sana, ia juga mengedit publikasi-publikasi Katolik dan membuat jadwal pelatihan untuk kaum religius dan awam Katolik, serta mempersiapkan altar untuk Misa.
Durga mengatakan, ia tidak keberatan untuk berpindah dari satu lingkungan ke lingkungan lain.
Selama 28 tahun menjadi asisten pribadi direktur pusat itu, ia melihat beberapa direktur datang dan pergi. Yang pertama adalah pendiri pusat itu, Pastor D. Amalorpavadass, yang mengangkatnya pada posisi itu.
Konferensi Waligereja India mendirikan pusat bina iman itu di Bangalore, 2.060 kilometer selatan New Delhi.
Direktur saat ini, Pastor Thomas D'Sa, mengakui Durga sebagai "penghubung" antara para direktur. Lewat pelayanannya, "ia memainkan peranan besar dalam membentuk wajah agama Kristen di India," kata imam itu kepada UCA News.
Asistennya itu menggambarkan dirinya kepada UCA News sebagai seorang Hindu secara lahir dan batin, dan seorang Kristen dalam hal semangat. Namun ia segera memperjelas bahwa meskipun ia berkarya bersama para imam dan biarawati selama bertahun-tahun, tak seorang pun dari mereka meminta dia untuk masuk agama Kristen.
Seperti rekan-rekannya yang adalah para imam dan biarawati, Durga memilih untuk tidak menikah. Ia menikah dengan agama Kristen, katanya, seraya menambahkan bahwa pusat itu adalah "rumah keduanya," tempat ia diperlakukan sebagai seorang keluarga. Ia berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh direktur sebelumnya dan timnya ketika ibunya sekarat akibat penyakit kanker.
Pastor D'Sa mengatakan kepada UCA News, Durga menjadi "model peranan" bagi banyak orang Gereja yang mengunjungi pusat itu berkat "spiritualitas dan devosinya." Ia (Durga) "lebih Katolik dibandingkan banyak dari kami dan lebih Hindu dibandingkan banyak orang lainnya," tegas imam itu.
Selain berdoa secara rutin di pura, Durga menghadiri novena Bunda Maria dan Kanak-Kanak Yesus di berbagai gereja. Di rumahnya, tempat ia membangun sebuah ruang doa dan meditasi, ia mengadakan ibadah antaragama.
Pastor D'Sa mengatakan, ia sangat terkejut melihat hal ini. Ia memuji Durga karena "sangat" mengilhami dia.
Ia juga memuji wanita Hindu itu karena telah membantu secara tidak langsung inkulturasi Gereja dan liturginya di India. Sebagai bagian dari hal ini, ia telah membantu banyak orang Gereja mengembangkan rasa hormat dan toleransi kepada umat Hindu, katanya.
Bagi Durga, ia "sangat berutang budi" kepada Gereja karena membentuk visinya akan Allah dan spiritualitas. Ia mengakui bahwa karyanya di pusat itu telah memberinya pemahaman yang lebih baik akan Kristus dan agama Kristen.
"Bukan hanya saya, bahkan anggota keluarga saya telah mengembangkan suatu pandangan universal tentang Allah dan spiritualitas," katanya. Kedua saudara laki-lakinya kini mengadakan kursus di pusat itu, jelasnya.
Next Page: 1 | 2 |
|