Gereja dan Umat Protes Terhadap Kepolisian Kerala, India
Friday, Sep. 17, 2004 Posted: 3:09:02PM PST
Pembunuhan seorang imam Katolik di Kerala, India bagian selatan, mengalami perubahan baru. Gereja menggelar aksi demo setelah polisi mengganti apa yang mereka katakan sebagai motif pembunuhan itu.
Pada 9 September, Uskup Irinjalakuda Mgr James Pazhayattil memimpin aksi jalan para imam, suster, dan ribuan umat Katolik yang menuduh polisi berusaha melindungi orang-orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan Pastor Job Chittilapilly, seorang imam diosesan.
Selama aksi protes itu, toko, perkantoran, dan lembaga pendidikan di seluruh keuskupan itu tutup dan jalanan sepi. Kepala paroki berusia 71 tahun itu ditemukan tewas pada 28 Agustus di beranda samping gereja Varaprasada Matha (bunda rahmat) di Keuskupan Irinjalakuda.
Laporan otopsi mengonfirmasikan bahwa ia ditusuk empat kali. Pada 7 September, polisi menangkap Panthalkoottam Raghukumar, seorang Hindu berusia 25 tahun. Mereka mengatakan kepada media bahwa pemuda itu mengaku membunuh Pastor Chittilapilly untuk memprotes "kegiatan-kegiatan anti-Hindu" yang dilakukan imam itu.
Polisi mengutip Raghukumar yang mengatakan bahwa ia jengkel dengan kegiatan-kegiatan amal kasih imam itu untuk keluarga-keluarga Hindu. Namun keesokan harinya, polisi penyelidik menarik catatan motif Raghukumar. Mereka kemudian mengklaim dan tetap menegaskan bahwa Raghukumar, seorang pecandu narkoba, menusuk imam itu ketika ia benar-benar mabuk. Orang-orang Gereja tidak mau menerima revisi penjelasan itu.
"Kami yakin, ada konspirasi komunal" dalam kejadian itu, kata Uskup Pazhayattil, yang bersikeras bahwa aparat kepolisian menemukan kebenaran dan menangkap para pelaku yang sebenarnya.
mirifica
|