Uskup Orthodoks Russia dari Beslan Desak Dunia agar Bersatu Lawan Terrorisme
Friday, Sep. 10, 2004 Posted: 1:26:42PM PST
Umat manusia tidak bisa terpecah belah dalam menghadapi terorisme, demikian dikatakan uskup Orthodoks Russia yang yurisdiksinya membawahi kota Russia Beslan, di mana ratusan orang meninggal dalam peristiwa penyanderaan di sebuah sekolah Feofan Ashurkov, Uskup Orthodoks dari Stravropol and Vladikavkaz menghadiri acara pembukaan pertemuan ˇ°Agama-Agama dan Kebudayaan_Kebudayaan,ˇ± di Milan hari Minggu (5/9) lalu.
Pertemuan itu diselenggarakan oleh Komunitas SantˇŻEgidio. Lebih dari 350 wakil agama-agama dan para pemimpin kebudayaan menghadiri pertemuan tersebut.
"Dalam tragedi itu terdapat suatu ajaran bagi seluruh umat manusia,ˇ± kata uskup Orthodoks itu, yang berada di bawah Patriarkat Moskwa. "Umat manusia tidak mempunyai pilihan lain selain dari bersatu, sehingga terror tidak akan terjadi, dan untuk meniadakan semua situasi dan kondisi yang menciptakan terror itu,ˇ± katanya. Ashurkov melanjutkan: "Ketika menerima berita penculikan dan penyanderaan, saya tiba di Beslan dalam waktu 30 menit dan menawarkan diri saya menjadi seorang perantara, tetapi dialog ditolak. Beberapa kali saya mendekati teroris, tetapi di pihak mereka tidak ada permintaan, tidak ada dialog; mereka telah menghukum mati semua,ˇ± sesal uskup Orthodoks itu.
Dan ia mempertanyakan: "Bisakah orang menyebut seseorang yang melakukan tindakan seperti itu seorang pembebas? Berjuang untuk merdeka melalui kematian anak-anak?ˇ± "Mereka yang mencoba melarikan diri, ditembaki punggungnya,ˇ±. kata uskup Orthodoks itu. ˇ®Saya sendiri menutup mata beberapa anak yang dibunuh seperti itu, ditembaki dari belakang. Bagaimana bisa seseorang yang melakukan tindakan seperti itu menyebut dirinya seorang liberator, pembebas?ˇ±
Usup Ashurkov menyatakan terimakasihnya kepada Takhta Suci ˇ°atas dukungan moral yang diberikan kepada kami selama hari-hari ini,ˇ± sebelum uskup Orthodoks itu minta semua hadirin untuk berdiam diri sejenak bagi para korban Beslan.
Tema dari pertemuan internasional tentang ˇ°Agama-Agama dan Kebudayaan-Kebudayaanˇ± tahun ini adalah ˇ°Keberanian dari suatu Humanisme Baru,ˇ± mengikuti ˇ°semangat Assisi,ˇ± hasil dari petemuan untuk perdamaian yang bersejarah yang dimajukan oleh Yohanes Paulus II pada tahun 1986.
Zenit
|