Rusia Berduka
Monday, Sep. 6, 2004 Posted: 5:28:25PM PST
Di tengah rasa keterkejutan yang belum habis dan duka yang dalam, misa-misa berlangsung di gereja-gereja Kristen Orthodoks di seluruh Ossetia Utara dan Rusia.
Lebih dari 330 orang, termasuk anak-anak, tewas setelah orang-orang bersenjata yang menuntut kemerdekaan Chechnya menyandera mereka.
Munculnya berbagai laporan yang menyebutkan berbagai senjata telah diselundupkan ke sekolah tersebut sebelum penyanderaan terjadi, membakar kemarahan masyarakat akan gampangnya sistem keamanan ditembus.
Polisi di Beslan mengatakan telah melakukan tiga penahanan sehubungan dengan kekacauan hari Sabtu lalu itu.
Namun belum jelas apakah mereka melakukan penahanan terhadap mereka yang terlibat langsung penyanderaan ataukah mereka yang sekadar membantu.
Rusia menyatakan hari berkabung selama dua hari, Senin dan Selasa.
Presiden Vladimir Putin berjanji akan meningkatkan keamanan menyusul tragedi ini.
Dan menteri dalam negeri Ossetia Utara, Kazbek Dzantiyev, telah mengundurkan diri.
''Setelah apa yang terjadi di Beslan, baik sebagai pejabat ataupun seorang laki-laki, Saya tak lagi layak untuk menduduki posisi ini,'' ucap Dzantiyev seperti dikutip kantor berita Itar-Tass.
Banyak keluarga bingung
Anak-anak di sekolah itu sedang merayakan tahun ajaran baru bersama staff dan orang tua di hari Rabu pagi ketika sekelompok orang bersenjata yang diperkirakan berjumlah 30 orang menyerbu.
Krisis itu berakhir kacau ketika hari Jumat pasukan Rusia menyerbu setelah sebuah bom meledak di dalam gedung.
Hari Minggu peti mati-peti mati dijajarkan di depan perumahan kota untuk memberi penghormatan terakhir sebelum penguburan.
Puluhan laki-laki menggali tempat penguburan di sebuah dataran seluas lapangan bola sementara yang lainnya menandai tempat-tempat penguburan baru.
Banyak keluarga masih belum mengetahui apakah anak atau sanak saudara mereka masih hidup atau tewas karena daftar korban masih belum selesai.
Seorang juru bicara dari kementrian kesehatan Ossetia Utara mengatakan lebih dari 400 orang masih dirawat di rumah sakit dengan beberapa diantaranya parah.
Dokter-dokter rumah sakit memampangkan foto anak-anak yang masih di rawat, karena anak-anak tersebut itu terlalu muda dan dirundung trauma bahkan untuk sekadar memberikan nama mereka.
Keluarga yang sedang dilanda kedukaan itu menyatakan kemarahan mereka karena pemerintah dianggap gagal menangani krisis terutama sekali untuk dengan segera menyediakan informasi mengenai korban (BBC)
|