HIV/AIDS Terus Tersebar Di Asia, Tapi "Kita Bisa Menaklukkannya"
Monday, Jul. 26, 2004 Posted: 2:00:13PM PST
BANGKOK -- Seorang imam misionaris Amerika yang menetap di Amerika Latin mengakui dengan baik lingkup krisis HIV/AIDS dan berbagai frustrasi yang dialami oleh mereka yang melayani para korban penyakit itu, tapi dia juga yakin bahwa "kita bisa menaklukkannya."
Pastor Joseph Fedora MM (seorang wartawan terlatih yang memberi laporan atas nama serikat misionernya yang berpusat di Amerika Serikat tentang rekan-rekan misionarisnya di seluruh dunia) menghabiskan kebanyakan waktu dan tenaganya untuk berkarya bersama para penderita AIDS di Lima, Peru.
Pastor Fedora aktif melayani orang-orang yang terinfeksi HIV dan yang menderita AIDS selama enam tahun. Dia memberi penyuluhan kepada mereka dengan berbagai cara, tapi melihat dirinya sendiri hanya sebagai orang yang "menemani" para pasien dan keluarga mereka.
Pada Konferensi AIDS Internasional XV, 11-16 Juli di Thailand, ia mencatat bahwa HIV/AIDS masih menjadi persoalan besar di Afrika, namun para pakar mengatakan wabah itu akan berdampak lebih besar di Asia.
Seusai konferensi, misionaris berusia 51 tahun itu menulis tentang berbagai prediksi itu dan memberi refleksinya sendiri dalam komenter untuk UCA News ini:
Sebelum berkemas untuk pulang dan meninggalkan tempat di belahan lain dunia ini, saya ingin berbagi sejumlah pikiran tentang Konferensi AIDS Internasional (IAC, International AIDS Conference) yang baru saja berakhir di Bangkok.
Saya meninggalkan kota besar dengan orang-orangnya yang ramah dan makanannya yang lezat ini, dengan perasaan campur-baur tentang wabah AIDS dan perjuangan kita untuk menghentikan perkembangannya yang mematikan. Saya benar-benar optimis tentang masa depan, meskipun sebagian besar berita yang keluar dari konferensi itu biasa-biasa saja.
Yang sungguh sangat menyakitkan adalah bahwa virus AIDS itu hidup, sehat, dan cepat tersebar, khususnya di Asia. "Negara-negara di Eropa Timur dan Asia Timur mengalami penyebaran wabah HIV tercepat di dunia," kata UNAIDS (Program HIV/AIDS dari Perserikatan Bangsa-Bangsa). "Negara-negara besar dan padat penduduk seperti Cina, India, dan Indonesia menjadi perhatian khusus," demikian pernyataan UNAIDS dalam Laporannya tentang Wabah AIDS Global 2004 (2004 Report on the Global AIDS Epidemic).
Satu dari empat orang terinfeksi HIV di dunia adalah orang Asia. Di Asia Timur, Selatan, dan Tenggara, ada 7,5 juta orang terinfeksi virus ini. Ada yang memberi angka 11 juta. Lebih dari setengah (jumlah korban itu) ada di India. Dan menurut UNAIDS, 10 juta orang di Cina mungkin terinfeksi HIV dalam enam tahun, kecuali diambil tindakan efektif.
Tidak ada penyakit infeksi lain dalam sejarah yang dipelajari sedemikian intensif. Banyak telah dipelajari tentang virus itu dan bagaimana memperlambat pertumbuhannya, tapi masih belum bisa disembuhkan. Virus HIV yang kebal obat bahkan semakin tersebar dan vaksin yang efektif masih harus ditunggu bertahun-tahun lagi. Perkembangan sains tidak bisa seiring dengan virus itu dan mungkin akan tertinggal di belakang.
Berbagai usaha pencegahan berhasil menyelamatkan jutaan manusia dari infeksi, tapi setiap enam detik terjadi infeksi baru, karena itu masih ada banyak hal yang harus dilakukan.
Next Page: 1 | 2 | 3 |
|