Imam Obati Korban Gigitan Ular Untuk Wartakan Cinta Kristus Di Daerah "Sulit"
Saturday, Jul. 17, 2004 Posted: 10:31:18AM PST
JABALPUR, India (UCAN) -- Sembilan belas tahun lalu, seorang imam Katolik mengobati para korban gigitan ular sebagai suatu cara untuk memperkenalkan Kristus di suatu daerah yang "sulit."
Pastor Thomas Thalanany, 50, dari Keuskupan Ujjain, India bagian tengah, memulai praktek itu untuk membantu masyarakat mengatasi ophiciophobia (rasa takut terhadap ular). "Tapi kini saya telah mengadopsi praktek ini sebagai suatu misi untuk mewartakan cinta kasih Tuhan Yesus yang tak berkesudahan, khususnya di kalangan orang-orang yang belum pernah mendengar tentang Dia," kata imam berjenggot itu kepada UCA News.
Ia melakukan "misi" ini di Klinik Navjeevan (kehidupan baru), yang didirikannya di Khadi, sebuah desa di Distrik Shajarpur, Negara Bagian Madhya Pradesh, dekat Bhopal, sekitar 650 kilometer selatan New Delhi.
Suster Lincy Emmanuel, seorang dari empat suster dari Kongregasi Suster-Suster Fransiskan Santa Klara yang berkarya di klinik itu, mengatakan, mereka menceritakan tentang agama Kristen kepada orang-orang yang mereka rawat. Mereka meminta para pasien dan keluarganya untuk memohon kesembuhan kepada Yesus. Banyak dari mereka mulai berdoa kepada Yesus dan membawa pulang gambar-gambar Kristus, lanjutnya.
Namun hal ini bisa mengakibatkan masalah karena kelompok-kelompok Hindu sayap kanan memantau ketat klinik itu, kata Pastor Thalanany kepada UCA News, 1 Juli. Ia menambahkan, mewartakan agama Kristen secara terbuka itu "sangat sulit" dilakukan di daerah yang tidak memiliki orang Kristen di antara 3.000 penduduk, warga desa dari berbagai kasta Hindu.
Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS, korps relawan nasional) dan kelompok-kelompok sekutu telah mendirikan sejumlah kantor di desa itu. RSS adalah organisasi payung dari kelompok-kelompok yang ingin menjadikan India sebagai negara teokratis Hindu.
Pastor Thalanany mengutip warga desa yang mengatakan bahwa para aktivis RSS mengadakan kunjungan rutin ke sejumlah toko dan rumah dekat klinik itu untuk mengumpulkan informasi tentang kegiatan orang-orang Gereja itu.
Madhya Pradesh termasuk dalam sejumlah negara bagian di India yang telah memberlakukan peraturan tentang larangan perpindahan agama melalui cara-cara paksa atau curang.
Pastor Thalanany mengatakan, selama ini para aktivis Hindu belum meminta informasi dari dia atau para suster tentang kegiatan-kegiatan mereka. Ia juga mengklarifikasi bahwa ia tidak meminta siapa pun untuk masuk agama Kristen. Namun ia berusaha menyampaikan kepada para pasiennya bahwa agama Kristen adalah sebuah agama yang "percaya pada pelayanan."
Imam itu memulai "pelayanan ular" tahun 1985, tiga tahun setelah penahbisannya. Ia berasal dari sebuah keluarga yang menggunakan metode-metode tradisional untuk mengobati para korban gigitan ular di Kerala, India bagian selatan.
Ketika ia mengawali karya itu, ia tidak dibantu siapa pun. Ia kemudian mendirikan klinik itu dan merekrut para suster itu.
Klinik itu terdiri atas tiga ruang dan dua aula yang bisa menampung 40 orang. Klinik itu tidak menyediakan tempat tidur seperti rumah sakit-rumah sakit lain, maka para pasien harus mengatur tempat tidur dan makanan di ruang yang tersedia. Namun klinik itu menyediakan ruang untuk memasak dan hanya meminta bayaran untuk biaya pengobatan.
Next Page: 1 | 2 |
|