32 Ulama Muslim Irak Bantu Upayakan Pembebasan Sandera Angelo de la Cruz
Thursday, Jul. 15, 2004 Posted: 9:10:28PM PST
MANILA, 13 Juli 2004 (Manila Bulletin, Philippines Daily Inquirer) -- Ketua CBCP (Catholic Bishops’ Conference of the Philippines--Konferensi Wali Gereja Filipina) Senin (12/7) lalu mengungkapkan 32 Ulama Muslim Irak sepakat untuk membantu pemerintah Filipina dalam upaya membebaskan sandera Angelo de la Cruz dari kungkungan para penyandera.
Uskup Agung Capalla, Ketua CBCP, mengatakan: “32 Ulama Muslim Irak siap segera membantu setelah mereka mendengar Dr. Mahid Mutilan, seorang rekan anggota Badan Pengurus dalam Konferensi Para Uskup dan Ulama, berbicara dalam bahasa Arab melalui televisi satelit. Dr. Mahid Mutilan menghimbau kepada kaum militan yang menyandera Angelo de la Cruz, sopir truk warga negara Filipina, agar membebaskan dia. Alasannya, di Filipina khususnya di pulau Mindanao, orang-orang Kristen dan Muslim sudah berdialog selama bertahun-tahun dan mereka telah sepakat mengenai perdamaian di sana. Jika anda, para militan, sekarang membunuh orang ini (de la Cruz), anda menghancurkan usaha-usaha kami untuk perdamaian di Filipina dan tindakan anda juga akan merupakan suatu penafisran yang keliru mengenai Islam .”
Demikian dikatakan Ketua CBCP, Uskup Agung Capalla yang mengutip Dr. Mutilan. Dr. Mutilan adalah seorang anggota Badan Pengurus Konferensi Para Uskup dan Para Ulama Filipina (Bishops’ and Ulamas’ Conference), suata ajang dialog antaragama antara orang-orang Krsiten dan Muslim di Filipina. Para uskup anggota Konferensi ini tidak hanya uskup Katolik tetapi juga uskup-uskup dari Gereja-gereja Protestan.
Uskup Agung Capalla menambahkan: “Dr. Mahid Mutilan adalah seorang pakar Islam dan satu-satunya orang Muslim Filipina yang beroleh gelar doktor dalam filsafat Islam dari Universitas di Kairo. Karena itu ia segera memperoleh simpati para ulama Muslim Irak. Ini merupakan perkembangan yang menggembirakan, karena para Ulama adalah para cendekiawan yang dihormati dalam masyarakat Muslim.”
Ketua CBCP, Konferensi Wali Gereja Filipina itu mengungkapkan ia sendiri diberitahu mengenai perkembangan ini oleh Menteri Penasehat Keamanan Nasional, Norberto Gonzales hari Minggu (7/11) malam lalu.
Uskup Agung Capalla, yang adalah Uskup Agung Davao, di pulau Mindanao, Filipina Selatan, juga memberikan informasi kepada media , bahwa Penasehat Keamanan Nasional Gonzales juga mengatakan, orang-orang Kristen dan Muslim di Filipina, khususnya di pulau Mindanao sudah bekerja sama menuju perdamaian. Skenario penyanderaan ini, menurut Uskup Agung Davao, bisa menghancurkan usaha-usaha Para Ulama dan Orang-orang Kristen itu.
Ketika ditanya apakah CBCP (Konferensi Wali Gereja Filipina) akan menasehati Persiden Gloria Macapagal Arroyo untuk menarik kontingen militer Filipina dari Irak, Uskup Agung Davao itu hanya mengatakan: “Gereja tidak bisa berbuat banyak mengenai masalah itu, karena itu adalah issu poliitk antara dua pemerintah, Filipina dan Irak.” Namun dia menekankan bahwa dia hanya berbicara sebagai ketua CBCP dan seandainya ada uskup-uskup lainnya yang berbicara mengenai masalah itu, mereka bisa berbicara atas nama diri mereka sendiri.
Next Page: 1 | 2 |
|