India Merilis Film Pendek Kontroversial Berisi Anti Kristiani
Sebuah film pendek telah dikeluarkan oleh pemerintah negeri Gujarat, propinsi di barat India, yang berisikan peringatan akan perubahan religius
Friday, Jul. 29, 2005 Posted: 10:17:33AM PST
Sebuah film pendek telah dikeluarkan oleh pemerintah negeri Gujarat, propinsi di barat India, yang berisikan peringatan akan perubahan religius.
Film pendek itu menyangkut suatu hukum – yang belum ada di tempat itu - yang jika ditetapkan akan sangat sulit untuk berpindah ke agama lain.
Samson Christian dari All-Indian Christian Council mengkritik film itu sebagai sebuah penyesatan dan illegal.
Film itu muncul saat banyaknya kelompok-kelompok Kristiani dan kongregasi di negara itu menghadapi tekanan kuat dari Pemerintah India untuk beralih ke sistem Hindu.
Baik Kristiani dan Muslim menghadapi penganiayaan yang semakin meningkat di wilayah India itu.
Militan Hindu Narendra Modi, kepala pemerintahan untuk Gujarat, ingin meluncurkan sebuah program investasi besar-besaran untuk meningkatkan infrastruktur distrik Dang. Menurut situs berita Kristiani Livenet, program itu bekerjasama dengan organisasi Hindu radikal RSS, yang berkeinginan untuk memaksa seluruh orang yang berpindah ke Kekristenan, mayoritas dari mereka yang tinggal di distrik Dang, untuk kembali lagi ke Hinduisme.
Menurut Livenet, pemimpin RSS - Rashtria Swamsevak Sangh atau National Volunteer Movemant - K.S. Sudarshan, menyatakan Kekristenan dan perpindahan ke Kekristenan sebagai suatu ancaman yang dapat disamakan dengan teroris Muslim.
Sudarshan menuduh paus dan oemimpin-pemimpin Kristiani di Barat ingin menghancurkan agama Hindu. Ia mengatakan: "Komunitas Hindu sekarang harus memenangkan kekuatan yang cukup sehingga mereka tidak akan pernah lagi berani untuk menyerang."
Pada awal bulan ini Catholic Bishop Conference of India (CBCI) merilis sebuah permintaan ke pemerintah pusat India untuk mengambil tindakan melawan ekstrimis Hindu yang bertanggung-jawab untuk penyerangan-penyerangan terhadap gereja di sepanjang bulan Juni.
Sandra Pasaribu
|