Dialog Lintas Agama Asia-Eropa Digelar di Bali
Thursday, Jul. 21, 2005 Posted: 12:33:38PM PST
|
File foto pertemuan 26 negara anggota ASEM di Hanoi, Vietnam, 2004. (www.asem5.gov.vn) |
Indonesia akan menjadi tuan rumah Dialog Lintas Agama Asia-Eropa yang berlangsung di Bali International Convention Center (BICC), Denpasar, Bali, mulai tanggal 21-22 Juli 2005, dan rencananya akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono .
Tujuan dialog yang bertema 'Building Interfaith Harmony within The International Community' itu adalah memelihara dan menumbuhkan sikap saling pengertian dan saling menghormati di antara semua agama dan kepercayaan, terutama di Asia dan Eropa.
Delegasi Indonesia dipimpin Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda. Dan dari Indonesia yang hadir sebagai delegasi diantaranya Amidhan (Majelis Ulama Indonesia), Andreas A Yewangoe (Persekutuan Gereja Indonesia), I Nyoman Suwandha (Parisada Hindu Dharma Indonesia), Philip K Widjaja ( Perwakilan Umat Budha Indonesia), Masykuri Abdullah (Nahdlatul Ulama), Franz Magnis Suseno (STF Driyarkara), Chandra Setiawan (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia), Parni Hadi (Wali Amanah Dompet Dhuafa), Djohan Effendi (Indonesian Conference on Religion and Peace).
"Bali Interfaith Dialogue" merupakan realisasi prakarsa ASEM yang disponsori Indonesia dan Inggris, bekerja sama dengan negara atau mitra ASEM lainnya, yaitu Denmark, Komisi Eropa, Finlandia, Yunani, Malaysia, Belanda, Filipina, Singapura, Spanyol, dan Thailand sebagai co-sponsor.
Acara tersebut dibagi dalam empat sesi dimana sesi pertama bertema "commonalities in promoting interfaith harmony" dengan moderator Albert E Alejo (Philipina), panelis Azizan Baharuddin (Malaysia), Iqbal Sacranie (United Kingdom), Azyumardi Azra (Indonesia), Viggo Mortensen (Denmark).
Sesi kedua, "barriers to interfaith harmony", dimoderatori perwakilan Metropolitan Emmanuel dari Perancis, dengan panelis Jaran Maluleem (Thailand), Abraam Velez de Cea (Spanyol), Eswaran Sukumar (Singapura), dan Judith Clara Engelina Belifante (Belanda).
Sesi ketiga, "parallel working group meetings", dimoderatori di setiap kelompok kerja masing-masing Sihasak Phuangketkeow (Thailand), Tan Sri Dato Sarji Abdul Hamid (Malaysia), Tapani Ruokanen (Finlandia), Michael Weninger (Komisi Eropa) dan dilanjutkan sesi keempat dengan moderator yang sama.
Direktur Kerja Sama Intra Kawasan Ditjen Amerika Eropa Deplu RI, Yuli Mumpuni kepada Imam Jahrudin Priyanto kepada PK menyatakan pertemuan itu yang akan diikuti 152 peserta yang merupakan perwakilan dari 31 negara Asia dan Eropa yang merupakan tokoh agama dan atau unsur pemerintah masing-masing negara.
"Dialog antaragama ini dilaksanakan dalam kerangka ASEM (Asia-Europe Meeting), dengan tujuan meningkatkan saling pengertian dan toleransi, khususnya di negara-negara Asia dan Eropa, karena sikap curiga dan intoleran antarumat beragama bisa menjadi potensi konflik," tegas Yuli.
Menurut Yuli, di dunia ini banyak sekali konflik yang disebabkan tidak adanya saling pengertian, intoleransi, dan prasangka antarkomunitas, termasuk antarumat beragama. Dengan demikian, menjadi penting untuk membina pengertian dan toleransi melalui dialog antarumat beragama ini," ujar Yuli.
Next Page: 1 | 2 | 3 |
Sandra Pasaribu
|