Home > Society > Nation

LSI: Agama dan Kedaerahan Tidak Pengaruhi Pilpres / Cawapres

JAKARTA - Berdasarkan fakta temuan hasil survei mengenai pengaruh agama, keberagamaan, dan kedaerahan periode 27 April – 3 Mei 2009 yang diperoleh dari hasil pemilu legislatif yang baru saja berlangsung beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa perbedaan agama tidak punya pengaruh pada pilihan atas pasangan calon presiden.

Hal ini didasarkan pada hasil survei distribusi pemilih menurut agama pada pilihan pasangan calon presiden yng diakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI), yang mana berdasarkan survei tersebut tercatat duet pasangan SBY – Boediono mendapat dukungan mayoritas berbagai pemeluk agama. Sedangakan pemilih Muslim tidak memberikan suara mereka pada pasangan JK – Wiranto walaupun sekelompok elite menganggap pasangan ini lebih mewakili kepentingan umat Muslim.

Pemilih Indonesia tidak lagi bisa dipahami dengan paradigma lama (sosiologis atau aliran politik). Ini terlihat dalam pemilu legislatif dimana pemilih Muslim umumnya memilih partai nasionalis tanpa embel-embel agama, dan memilih bukan calon presiden yang dianggap tokoh Islam.

Temuan lain yang didapat adalah fakta bahwa suku-suku bangsa dan kedaerahan tidak mempunyai pengaruh berarti dalam prilaku memilih presiden dan wakil presiden.

Pemilih Muslim cenderung memilih karena faktor psikologis seperti persepsi tentang calon atau tokoh, atau karena faktor rasional seperti persepsi atas kompetensi tokoh terutama dalam hubungannya dengan masalah ekonomi, bukan karena agama yang mereka anut, dan bukan pula karena asal-usul kedaerahan mereka.

Dengan kata lain, hal ini membuktikan bahwa politik aliran sudah mati. Fenomena ini pula yang membuat SBY atau tokoh-tokoh yang tidak beratribut Islam lainnya unggul di tengah-tengah pemilih Muslim Indonesia, yang mana menurut sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat bahwa penduduk Muslim di Indonesia sekitar 87 persen.

Dapat disumpulkan pula bahwa isu mengenai primordialisme tampaknya tidak lagi menjadi hal yang menarik di kalangan masyarakat dalam menentukan pilihan calon presiden dan wakil presiden.