Rumah Ibadah di Ambon Dibangun Kembali
Untuk menumbuhkan kebersamaan, dua komunitas Ambon bergotong royong membangun kembali rumah ibadah yang hancur dalam konflik. Seluruh rumah ibadah yang hancur akan kembali dibangun ulang secara bertahap
Tuesday, Oct. 5, 2004 Posted: 2:55:17PM PST
Ambon -- Dua komunitas di Ambon, Maluku, yang pernah bertikai berjanji untuk hidup rukun. Tekad itu, baru-baru ini, diwujudkan dengan bergotong royong membangun kembali rumah ibadah seperti masjid dan gereja yang yang hancur saat konflik. Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kebersamaan antarumat beragama di Ambon.
Pembangunan Masjid Nurul Islah di Desa Passo dan Gereja Hainuele di Desa Nania, Ambon, menjadi tonggak kebersamaan. Peletakan batu pertama dilakukan Wakil Gubernur Maluku Abdullah Latuconsina dan perwakilan dari dua komunitas Ambon. Pembangunan dua rumah ibadah itu menghabiskan dana sebesar Rp 400 juta yang diperoleh dari Pemerintah Provinsi Maluku. Usai peletakan batu pertama, acara dilanjutkan dengan makan bersama atau makan patita.
Menurut data Dinas Pemerintahan Daerah Maluku, jumlah rumah ibadah di Maluku yang hancur sejak kerusuhan mencapai 251 unit. Jumlah ini akan kembali dibangun ulang secara bertahap.
Untuk diketahui, dana pembangunan kembali Ambon pascakerusuhan mencapai Rp 33 miliar. Akhir April silam, dana tersebut dikucurkan pemerintah melalui Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah. Dana akan disalurkan melalui Pemprov Maluku. Selain digunakan untuk membiayai usaha kelompok, sebagian anggaran dipakai membangun rumah ibadah dan 22 barak untuk pengungsi yang jumlahnya mencapai 200 ribu jiwa .
Liputan6
|