Pemprov Maluku Kembali Diprotes Pengungsi
Monday, Oct. 4, 2004 Posted: 4:40:59PM PST
Ambon -- Pengungsi asal Desa Rumah Tiga-Poka, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, kembali melancarkan protes kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku karena mereka belum dapat kembali ke desanya.
John Kudubun, salah seorang tokoh masyarakat Desa Rumah Tiga-Poka, Minggu (3/10) di Ambon menyesalkan sikap pemprov dengan pemberian rumah tipe 21 kepada pengungsi Rumah Tiga-Poka. "Ini namanya proses memiskinkan kembali masyarakat," katanya.
Dia juga sulit mempercayai jika pembangunan rumah pengungsi diberikan yang bertipe 21 dengan alasan keterbatasan dana. Padahal, bantuan pemerintah pusat bermiliar-miliar sejak tiga tahun lalu, namun hampir tak kelihatan wujudnya.
"Banyak pengungsi yang hampir setiap hari mendatangi Kantor Gubernur Maluku. Kami merasa sangat dirugikan karena dulunya sebelum konflik memiliki rumah yang layak huni, namun akibat kerusuhan akhirnya masyarakat harus jadi korban," katanya.
Kodubun juga heran dengan sikap pemrov yang tidak tegas dalam menindak kepala dinas atau atau oknum-oknum pegawai Dinsos, Dinas PU Maluku yang diduga kuat sengaja memanfaatkan bantuan pengungsi untuk kepentingan pribadi.
Mekanisme penanganan pengungsi yang harus melalui kontraktor seakan penanganan pengungsi adalah proyek yang harus ditangani kontraktor.
Uskup Amboina Mgr PC Mandagi di tempat terpisah mengingatkan Pemrpov Maluku agar peduli dengan persoalan pengungsi.
Dia berharap, baik kontraktor maupun oknum pegawai pemprov tidak memanfaatkan kerusuhan untuk mendapatkan keuntungan. Apalagi bantuan pengungsi juga dilakukan pemotongan PPH dan PPN.
SP
|