Namsong Sirilak Berkomunikasi dengan Anaknya Sebelum Dieksekusi
Friday, Oct. 1, 2004 Posted: 8:12:15PM PST
Namsong Sirilak (32) terpidana mati kasus 12,19 Kg heroin beberapa jam sebelum menjalani eksekusi tembak mati oleh regu tembak Polda Sumut ternyata sempat melakukan komunikasi telepon dengan anaknya Shanty Shop (12), komunikasi itu dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta selama beberapa menit, terpidana mati itu nampak terharu dan meneteskan air mata saat anaknya bertanya "Kapan mama pulang?"
Mendengar pertanyaan anak satu-satunya itu Namsong diujung telepon menjawab dengan nada lirih bahwa "Mama sekarang belum bisa pulang...mama pasti pulang, tapi sekarang belum bisa, mama masih sibuk."
Itulah kata-kata terakhir yang terlontar dari bibir Namsong kepada anak tunggalnya yang ditinggalkan sejak sepuluh tahun menjadi penghuni LP Tanjung Gusta Medan setelah dia ditangkap aparat Bea dan Cukai Bandara Polonia Medan
Ketua Forum Komunikasi Pekerja Sosial Sumut, Drs Erlianto yang selama sepuluh tahun terakhir memberikan bimbingan rohani kepada Namsong, mengatakan pembicaraan telepon antara Namsong dan anaknya di Thailand berlangsung sangat haru.
Meskipun demikian anaknya mungkin tidak tahu bahwa kata-kata yang terucap dari mamanya itu merupakan pesan terakhirnya setelah pada Jumat dini hari Namsong dieksekusi mati oleh regu tembak dari Polda Sumut
TD
|