Jelang Eksekusi, Saelow Praserat Terlihat Tenang
Thursday, Sep. 30, 2004 Posted: 8:38:14AM PST
|
Dua terpidana mati WN Thailand, Saelow Praseart dan Namsong Sirilak (Photo :Liputan6.com) |
Medan--Saelow Praserat (62), salah satu seorang terpidana mati kasus narkoba berkewarganegaraan Thailand, terlihat tenang menjelang pelaksanaan eksekusi. Ayah empat orang anak ini tidak terlihat emosional.
Kesan ini disampaikan Martin Pangaribuan (39), dari pelayanan Oikumene Medan,yang bertemu Saelow dari pukukl 19.00 WIB sampai 20.30 WIB, Rabu (29/9/2004), guna memberikan siraman rokhani.
Berbeda dengan Chaubey (Ayodhya Chaubey, terpidana mati yang sudah dieksekusi, red) yang sedikit emosional dan beberapa kali marah-marah menjelang masa eksekusi. Saelow lebih tenang, ia siap menghadap sang Pencipta,”kata Martin.
Martin memberikan siraman rokhani kepada Saelow di Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas IA Tanjung Gusta, Jl. Pemasyarakatan, Medan, bersama sekitar 10 jemaat dari Oikumene Medan. Dalam acara siraman rokhani itu juga dinyanyikan lagi-lagu pujian.
Menurut Martin, yang ditemui wartawan usai memberi siraman rokhani, kondisi Sawlow hingga saat ditemuinya dalam keadaaan baik. “Dia memang tidak banyak bicara. Tapi selama ini dia memang begitu, tidak banyak bicara kendati fasih berbicara bahasa Indonesia.”
Saelow, jelas Martin, dibaptis pada 15 Maret 2003 atas kesadaran sendiri. Semenjak masih di Thailand ayah dari empat anak yang semua beragama Budha ini mengaku sudah tertarik pada ajaran Kristen.
“Sekarang ini justru keimanannya semakin kokoh. Dia tidak menunjukkan wajah yang sedih, apalagi menangis. Justru kawan-kawannya yang menangis karena sedih, termasuk saya,”tutur Martin.
detikcom
|