Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak (Mat 5 : 37).
Search
Arsip Berita
Web
 
Advanced Search
Enhanced by
Home
Arsip
Dunia
Gereja
Ministri
Misi
Pendidikan
Budaya
Masyarakat
Arsip
NGO
Kasus Pengadilan
Etika & Hak
Agama
Bangsa
Hidup
Editorial
Customer Service
Info Iklan
Media Kit
Bookmark
Interaktif
Hubungi Kami
Kristiani Pos
Tentang Kami
Syarat dan Kondisi
Administrasi
 
 
Home > Society  > Court
 

Jelang Eksekusi, Saelow Praserat Terlihat Tenang

Thursday, Sep. 30, 2004 Posted: 8:38:14AM PST


Dua terpidana mati WN Thailand, Saelow Praseart dan Namsong Sirilak (Photo :Liputan6.com)

Medan--Saelow Praserat (62), salah satu seorang terpidana mati kasus narkoba berkewarganegaraan Thailand, terlihat tenang menjelang pelaksanaan eksekusi. Ayah empat orang anak ini tidak terlihat emosional.

Kesan ini disampaikan Martin Pangaribuan (39), dari pelayanan Oikumene Medan,yang bertemu Saelow dari pukukl 19.00 WIB sampai 20.30 WIB, Rabu (29/9/2004), guna memberikan siraman rokhani.

Berbeda dengan Chaubey (Ayodhya Chaubey, terpidana mati yang sudah dieksekusi, red) yang sedikit emosional dan beberapa kali marah-marah menjelang masa eksekusi. Saelow lebih tenang, ia siap menghadap sang Pencipta,”kata Martin.

Martin memberikan siraman rokhani kepada Saelow di Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas IA Tanjung Gusta, Jl. Pemasyarakatan, Medan, bersama sekitar 10 jemaat dari Oikumene Medan. Dalam acara siraman rokhani itu juga dinyanyikan lagi-lagu pujian.

Menurut Martin, yang ditemui wartawan usai memberi siraman rokhani, kondisi Sawlow hingga saat ditemuinya dalam keadaaan baik. “Dia memang tidak banyak bicara. Tapi selama ini dia memang begitu, tidak banyak bicara kendati fasih berbicara bahasa Indonesia.”

Saelow, jelas Martin, dibaptis pada 15 Maret 2003 atas kesadaran sendiri. Semenjak masih di Thailand ayah dari empat anak yang semua beragama Budha ini mengaku sudah tertarik pada ajaran Kristen.

“Sekarang ini justru keimanannya semakin kokoh. Dia tidak menunjukkan wajah yang sedih, apalagi menangis. Justru kawan-kawannya yang menangis karena sedih, termasuk saya,”tutur Martin.

detikcom




 
Dari Society  
Poso Mencekam Lagi, Dua Siswi Ditembak di Jalan
Di tengah ketatnya penjagaan aparat keamanan pascapembunuhan terhadap tiga siswi SMA Kristen Poso, Sabtu (29/10) lalu, kekerasan bersenjata kembali terjadi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Hari Selasa ...... | more
E-mail
Print-friendly version
Headlines Hari ini
  Friday, Nov. 11 2005 4:07:36PM PST
Tokoh Gereja: Posisi Tawar Umat Kristen Rendah
Kelompok Teroris Diduga Sedang Merancang Teror Malam Natal
Gereja Se-Indonesia Bahas Penutupan Tempat Ibadah
Pdt Damanik Minta Inggris Tekan RI
TPKB Minta SKB Serta Revisinya Dicabut [Photo]
Terpopuler
Terjadinya Penganiayaan Anak Kecil di Gereja Pondok Daud Dibantah
Sidney Mohede:Belajar dari Billy Graham
Penembokan Sekolah Sang Timur
Gus Dur Meminta Walikota Tangerang Memberikan Izin Membangun Gereja
Pelayan Lintas Waktu dan Ruang