Kembali, Remaja Indonesia Berprestasi di Ajang Internasional
Sunday, Sep. 26, 2004 Posted: 5:02:05PM PST
Tapi tentu saja hal itu tidak seluruhnya benar. Buktinya, belum lama ini, dua siswa Indonesia berhasil mengharumkan nama bangsa di ajang International Olympiad in Informatics (IOI) XVI. Acara bergengsi itu berlangsung seminggu lamanya di Athena, Yunani, sejak 11 September hingga 18 September 2004. IOI tersebut diikuti 300 pelajar dari 80 negara.
David Santoso Anggakusuma, siswa SMAK Tarakanita 2, Jakarta, dan Derianto Kusuma, siswa SMAK Kanisius, Jakarta, berhasil meraih medali perak di ajang Olimpiade Komputer Internasional tersebut. Medali perunggu digondol oleh Andrian Kurniady dari SMAK Sang Timur, Jakarta. Sedangkan Roberto Eliantoro Adiseputra dari SMAK Kolese Santo Josef, Malang, berhasil meraih Honorable Mention.
Keempat siswa SMU tersebut dikirim ke ajang internasional karena sebelumnya telah lolos seleksi di TOKI (Tim Olimpiade Komputer Indonesia) tahun ini. David Santoso berhasil meraih total nilai 375 (peringkat 62), dan Derianto Kusuma meraih nilai 365 (peringkat 70).
Sedangkan Andrian Kurniady yang meraih medali perunggu mengumpulkan nilai 345 (peringkat 85). Sementara itu, Roberto Eliantoro tidak berhasil meraih nilai optimal (hanya 145) karena jatuh sakit pada pertandingan hari kedua, namun akhirnya berhasil meraih penghargaan khusus.
"Peringkat pertama dalam IOI tahun ini diduduki oleh Paul Jeffreys dari Inggris dengan total nilai 565 dari total nilai maksimal 600, sedangkan peringkat ke dua dan ke tiga diraih oleh siswa dari Cina dengan nilai 560 dan 530," ujar Fauzan Jok Sularto, deputy leader TOKI.
Ditambahkannya, "Sebenarnya pada hari pertama kompetisi nilai siswa-siswa Indonesia tidak terlalu bagus, namun bersyukur pada hari kedua mereka dapat bangkit dan berjuang lebih maksimal sehingga meraih hasil seperti sekarang ini. Nilai mereka sebenarnya sudah cukup tinggi, bila diasumsikan pada IOI dua tahun lalu, dengan nilai mereka seperti sekarang ini sudah dapat meraih 3 medali emas. Namun, memang ada sedikit perubahan model penilaian pada IOI kali ini, sehingga secara umum nilai dari seluruh peserta memang lebih tinggi dari biasanya.
Keberhasilan siswa Indonesia meraih prestasi terbaik ini merupakan bukti bahwa siswa atau pelajar Indonesia tak tertinggal dalam penguasaan teknologi dan informasi (TI), ujar Fauzan. Namun dia menyayangkan, tak semua lembaga pendidikan di Indonesia mengedepankan TI, agar pelajar Indonesia terbiasa berhadapan dengan peranti canggih komputer.
Di tengah sorotan tajam dunia internasional pada Indonesia, paling tidak para pelajar tersebut dapat mempersembahkan hasil terbaik yang mereka bisa lakukan demi mengharumkan nama bangsa di dunia internasional, khususnya melalui ajang informatika ini.
SP
|