Pengungsi Maluku Utara Bertekad Pulang
Sunday, Sep. 26, 2004 Posted: 5:02:04PM PST
|
Keinginan pulang para pengungsi ke kampung halaman sudah bulat menyusul berhentinya bantuan sembako dari pemda setempat. Anak-anak terpaksa berhenti sekolah. Untuk hidup, kepala keluarga bekerja serabutan |
Ternate: Sebanyak 7.448 kepala keluarga atau 37.420 pengungsi di barak pengungsian di Ternate, Maluku Utara, baru-baru ini, berniat kembali ke kampung halaman. Bantuan sembilan bahan pokok (sembako) oleh pemerintah daerah setempat sudah dihentikan. Para pengungsi telah mendiami barak tersebut sejak empat tahun silam saat konflik terjadi.
Aminah, salah seorang pengungsi asal Morotai, Halmahera Utara, bersama keluarganya mendiami barak yang disekat dengan kardus--sebagai pembatas kediaman keluarganya dengan keluarga pengungsi lain. Di tempat ini pula Aminah dan pengungsi lainnya memasak, mencuci, dan sebagainya. "Dengan adanya presiden yang baru ini, tolong segera pulangkan kami," kata Aminah.
Untuk mencari nafkah di tempat pengungsian, para kepala keluarga bekerja serabutan, termasuk menjadi buruh bangunan. Anak-anak mereka bahkan terpaksa berhenti sekolah. Padahal, sebelumnya hampir setiap pekan, para pejabat, baik dari tingkat provinsi maupun pejabat tingkat II, sering menjenguk para pengungsi.
Sayangnya, harapan mereka untuk pulang kampung sangat kecil karena minimnya biaya. Sementara pemerintah Provinsi Maluku Utara mengaku, untuk memulangkan para pengungsi dibutuhkan dana sebesar Rp 70 miliar .
Liputan6
|